Ini adalah keunikan yang mengejutkan, karena sebelumnya dipercaya bahwa komodo hanya tinggal di darat saja
 Strategi Berburu yang efektif dan Nafsu makan yang banyak:Â
Komodo memakan hampir semua jenis daging, Dimulai dari bangkai , hewan pengerat kecil hingga kerbau. komodo muda memakan kadal kecil dan serangga, serta ular dan burung. Jika mereka hidup sampai usia 5 tahun, mereka berpindah ke mangsa yang lebih besar, seperti hewan pengerat, monyet, kambing, babi hutan, dan rusa (makanan paling populer). Reptil ini adalah predator tersier di puncak rantai makanannya dan juga kanibal.
strategi berburunya didasarkan pada menunggu dan kekuatan ( stealth & strenght). Ia dapat menghabiskan waktu berjam-jam di satu tempat--- menunggu rusa atau mangsa lain yang cukup besar dan bergizi untuk melintasi jalurnya --- sebelum melancarkan serangan.
Sebagian besar upaya komodo untuk menjatuhkan mangsa tidak berhasil. Namun, jika mampu menggigit mangsanya, racun dalam air liurnya akan membunuh mangsanya dalam beberapa hari. Setelah hewan tersebut mati, yang bisa memakan waktu hingga empat hari, Komodo menggunakan indra penciumannya yang kuat untuk menemukan tubuhnya.
Bukan Bakteri Melainkan Racun:Â
Selama beberapa dekade, para ilmuwan mempercayai mitos bahwa komodo tidak berbisa dan malah dibunuh dengan air liurnya yang berisi bakteri. Namun, pada tahun 2009, Bryan Fry dan rekan-rekannya membuktikan bahwa komodo memiliki kelenjar racun yang sarat dengan racun dan oleh karena itu menggunakan racun tersebut untuk membunuh korbannya. Kelenjar racun komodo terletak di antara giginya dan dirancang untuk
 "memperparah kehilangan darah dan kerusakan mekanis yang menyebabkan syok yang disebabkan oleh gigitan".
Kemampuan mereka untuk menghasilkan racun memungkinkan Komodo dragons untuk lebih efektif menangkap dan membunuh mangsa mereka, serta membantu mereka dalam mencerna daging yang busuk.