Mohon tunggu...
Zon Jonggol
Zon Jonggol Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dari mutiarazuhud.wordpress.com

Tulisan religius ada di http://mutiarazuhud.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalau Umat Islam Bukan Anti Syiah Namun Anti Rafidhah dan Nashibah

28 November 2015   11:58 Diperbarui: 28 November 2015   12:13 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku tentang 10 pembatal keislaman dahulu dibagi-bagikan secara gratis kepada jama’ah haji atupun umroh dari pemerintah kerajaan dinasti Saudi.

Model bagi-bagi buku dan kaset gratis oleh pemerintah kerajaan dinasti Saudi tidak hanya sebatas untuk jama’ah Indonesia saja, tapi juga kepada seluruh jama’ah Haji sedunia.

Sebagaimana yang diberitakan oleh APA, Kantor Berita Azerbeijan pada tahun 2011 menyebutkan bahwa Jemaah Haji Azerbaijan yang mempergunakan bus pada saat melintas perbatasan Azerbaijan-Georgia dilakukan pemeriksaan terhadap buku-buku bawaan mereka selain Al Qur’an.  Menurut Ramil Bayramov, “Alasan mereka, Arab Saudi mempromosikan paham Wahabi. Semua jemaah pulang mendapatkan Al Qur’an dan buku-buku yang dianggap promosi Wahabi”.  Jemaah haji dari negeri muslim pecahan Soviet di kawasan Kaukasus ini mengalami hambatan karena dianggap memasukkan ajaran agama yang memiliki kecenderungan keras dan ketat sebagaimana kabar yang diarsip pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/03/03/proses-wahabisasi/

Buku-buku tersebut memang memiliki kecenderungan keras dan perlu diwaspadai, contohnya buku tentang 10 pembatal keislaman dapat disalahgunakan untuk menyerang umat Islam untuk membatalkan keislaman atau menganggap “bukan Islam” atau kafir hanya karena dianggap telah terjerumus kemusyirikan menurut ajaran (paham) berdasarkan penafsiran mereka sepihak terhadap Al Qur’an dan As Sunnah.

Padahal penafsiran atau pendapat mereka belum tentu benar.  Imam Daarul Hijroh (Malik bin Anas) telah menggariskan satu standar ideal dan ungkapan yang tepat yang bisa dijadikan ukuran keadilan. Beliau mengatakan, “Setiap dari kita diambil dan ditolak darinya kecuali pemilik kubur ini,” seraya menunjuk kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Al-Allamah Al-Imam Al-Sayyid Ahmad Masyhur Al-Haddad mengatakan, “ Telah ada konsensus ulama untuk melarang memvonis kufur ahlul qiblat ( umat Islam ) kecuali akibat dari tindakan yang mengandung unsur kemusyrikan yang nyata yang tidak mungkin ditafsirkan lain”.

Mereka yang menyalahkan atau menganggap sesat muslim lain yang tidak sepaham (sependapat) dengan mereka karena mereka merasa mengikuti pemahaman Salafush Sholeh.

Hal yang perlu kita ingat selalu bahwa ketika orang membaca hadits maka itu adalah pemahaman orang itu sendiri terhadap hadits yang dibacanya, bukan pendapat atau permahaman Salafush Sholeh.

Mereka yang mengaku-aku mengikuti pemahaman Salafush Sholeh berijtihad dengan pendapatnya terhadap hadits yang mereka baca.

Apa yang mereka katakan tentang hadits tersebut, pada hakikatnya adalah hasil ijtihad dan ra’yu mereka sendiri.

Sumbernya memang hadits tersebut tapi apa yang mereka sampaikan semata lahir dari kepala mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun