Mohon tunggu...
Zon Jonggol
Zon Jonggol Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dari mutiarazuhud.wordpress.com

Tulisan religius ada di http://mutiarazuhud.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nasionalisme adalah Individualisme dalam Skala Besar

19 April 2011   01:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:39 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasionalisme mempengaruhi hubungan antar warganegara seperti warganera negeri kita (WNI) dengan warganegara Malaysia. Sesungguhnya mayoritas kedua warganegara adalah terikat dalam ikatan persaudaraan muslim. Ikatan yang lebih hakiki yang telah dikaruniakan oleh Allah Azza wa Jalla.

http://www.harianpelita.com/read/21270/1/politik-&-keamanan/bantah-mencuri,-kini-malaysia-resmi-punya-galeri-kerinci/

Abdul Latiff mengatakan, pembangunan galeri sejarah Kerinci ini adalah bagian dari upaya untuk mengenang orang-orang Indonesia dalam pembangunan Malaysia.

"Banyak orang asal Kerinci, Jambi, yang datang ke Malaysia dan banyak berjasa bagi Malaysia terutama pada saat melakukan perundingan dengan pihak Inggris pada masa lampau," ungkapnya seperti dikutip Antara.

Ia berharap galeri ini tidak disalahartikan bahwa Malaysia ingin mencuri barang-barang cagar budaya Indonesia. "Tidak benar kalau kami ingin mencuri, tapi kami ingin mengeratkan tali silaturahmi rakyat dua negara serumpun termasuk mengenang jasa orang Indonesia di negeri ini," katanya.


Dahulu kita “terikat” pada kesatuan dalam aqidah (aqidah state) atau jama’atul muslimin (jama’ah kaum muslim) dan berakhir pada masa kekhalifahan Turki Ustmani.

Keberakhiran kekhalifahan pada dasarnya karena terpengaruh paham individualisme. Paham individualisme untuk memecah belah umat Islam atau upaya meruntuhkan Ukhuwah Islamiyah

Kita telah terpecah belah ke dalam beberapa wilayah atau negara  atau kesatuan dalam negara (nation state) yang dikenal dengan propaganda nasionalisme.

Sebelum keruntuhan kekhalifahan Turki Ustmani lahir gerakan nasionalisme Arab. Jenderal Allenby mengirim seorang perwira Yahudi Inggris bernama Edward Terrence Lawrence ke Hijaz untuk menemui para pemimpin di sana. TE. Lawrence ini diterima dengan sangat baik dan seluruh hasutannya di makan mentah-mentah oleh tokoh-tokoh Hijaz. Maka orang-orang dari Hijaz ini kemudian membangkitkan nasionalisme Arab dan mengajak tokoh-tokoh pesisir Barat Saudi untuk berontak terhadap kekuasaan kekhalifahan Turki Utsmaniyah, dan setelah itu mendirikan Kerajaan Islam Saudi Arabia. Selengkapnya telah diuraikan dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/02/23/bahaya-laten/

Nasionalisme sejatinya adalah individualisme dalam skala besar atau skala negara.

Dengan terhasut paham nasionalisme (individualisme skala besar) mengakibatkan “keadaan perang” di negara atau wilayah saudara muslim lainnya seperti di Palestina, Afghanistan, dll,  tidak dianggap atau tidak dirasakan sebagai keadaan perang di negara kaum muslim lainnya. Hal ini sangat bertentangan dengan hadits, “tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya)”. Hadits selengkapnya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kamu akan melihat orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).”   (HR Bukhari 5552) (HR Muslim 4685)

Sumber: http://www.indoquran.com/index.php?surano=58&ayatno=40&action=display&option=com_bukhari atau http://www.indoquran.com/index.php?surano=46&ayatno=65&action=display&option=com_muslim

Selengkapnya silahkan baca tulisan tentang paham Individualisme pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/04/18/paham-individualisme/

Wassalam

Zon di Jonggol, kab Bogor 16830

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun