Mohon tunggu...
Zon Jonggol
Zon Jonggol Mohon Tunggu... Penulis - Blogger dari mutiarazuhud.wordpress.com

Tulisan religius ada di http://mutiarazuhud.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membaca Pesan JK

3 Februari 2010   05:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:07 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tanggapan/komentar antara lain,


  • Lucu yaaaaahhh, Seorang yang mengaku pejabat tapi menipu orang cacat...

  • Mungkin JK merasa bangga bisa menipu GD, tetapi menurut saya hal ini tidak layak untuk diceritakan saat tahlilan GD bahkan sampai kapan pun.

  • Mungkin sebenarnya dibawah sadar pikiran beliau, JK hanya ingin meminta maaf sama Gus Dur, walaupun hanya didepan jazad-nya.

  • Andaikan Anda harus memilih dua capres, Capres yang berpikir matang sebelum berbicara, dan capres JK yang berbicara sebelum berpikir matang2, langsung tabrak begitu, kira2 capres yang mana yng akan anda pilih ?

  • Saya hanya mengulas dada, seorang menteri (waktu itu JK menjadi menteri) melakukan penipuan terhadap presidennya yang kebetulan mempunyai keterbatasan.

  • Saya mengira itu hanya kelakar saja walau tidak tepat suasananya. Sekiranya benarpun saya bisa menghargai orang yang masih berani terbuka dengan kesalahan masa lalunya sebab problem di negeri ini sekarang justeru terlalu banyak orang yang lebih memilih menutup rapat-rapat rahasia sendiri dan kelompoknya supaya terkesan jejaknya bagus dimata publik padahal penuh kepalsuan, rekayasa dan tipu-daya. Banyak yang lebih memilih membiarkan publik tersesat selamanya daripada harus buka kartu yang sebenarnya.


Tampak disini para pemberi komentar/tanggapan belum dapat menyerap pesan sesungguhnya dari cerita ini.

Kata kuncinya adalah ucapan alm Gus Dur yang diceritakan, yakni,

"Anda sudah tidak bisa diajak bekerjasama lagi,"

Ucapan inilah yang menerangkan keadaan/suasana ketika itu.

JK sangat memegang teguh pendirian sehingga kadang pihak lain menilainya dengan “tidak bisa diajak bekerjasama lagi”.

JK ikhlas/rela/legowo melepaskan jabatan menteri dikarenakan memegang teguh pendirian dan beliau tidak "mencari" jabatan.

Benarlah, pendirian JK, setelah beberapa bulan JK “dipecat” kemudian GD dilengserkan. Sedangkan JK meningkat menjadi menko pada kabinet berikutnya.

Begitu pula dengan presiden SBY, yang telah “bersama” JK dari  2004 s/d 2009.

Diakhir periode kebersamaan, SBY pun terlihat menilai JK sudah “tidak bisa diajak bekerjasama lagi”. Sehingga ketika pilpres ada suatu kemungkinan cawapres dari Golkar namun asal bukan JK.

Salah satu pendirian teguh JK adalah untuk tidak membail-out bank Century dan beliau belajar dari peristiwa 1998 dimana rakyat menanggung akibatnya sampai sekarang dan kedepan. Kasus bank century dapat dijelaskan kepada masyarakat adalah dikarenakan "perampokan" semata,  sehingga dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat akan pengaruh krisis keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun