Kali ini terjadi kembali kekeliruan pernyataan pejabat pemerintah yang berkuasa ditengah keributan dan kegamangan kasus century.
Begitu besarnya pengaruh kasus ini walaupun begitu diupayakan dengan pernyataan-pernyatan sbb:
Wapres Boediono dan Menkeu Sri Mulyani segera berhadapan dengan pansus angket kasus Century. Para anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II menegaskan dukungan penuh kepada dua sejawatnya tersebut untuk 'buka-bukaan' di DPR.
"Semua mendukung, kabinet, bukan hanya presiden yang dukung. Rakyat Indonesia juga mendukung, ingat presiden didukung 63 persen rakyat Indonesia," ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (22/12/2009) sore.
Dan kutipan pernyataan serupa,
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menegaskan bahwa keberadaan Panitia Angket Kasus (Pansus) Century tidak mempengaruhi kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II ataupun kebijakan pemerintah.
Hal itu dikemukakan Djoko Suyanto di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/12) seusai menghadiri pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Wakil Presiden Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menko Kesra Agung Laksono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
"Kabinet tetap jalan, menteri-menteri tetap jalan, tidak ada perubahan sikap, tidak ada perubahan kebijakan, semuanya bekerja dengan baik," ujarnya.
Menurut Djoko, seluruh jajaran kabinet dan Presiden Yudhoyono memberikan dukungan kepada Wakil Presiden dan Menteri Keuangan.
"Semua mendukung, kabinet, bukan hanya presiden mendukung, rakyat Indonesia juga mendukung. Ingat presiden itu dipilih oleh 63 persen rakyat Indonesia," katanya.
Pernyataan Menkopolhukan yang “mengupayakan” dukungan rakyat Indonesia berdasarkan “dukungan” presiden yang merupakan perwujudan pilihan/dukungan 63 persen rakyat Indonesia.
Saya berusaha mencari data “63% persen” dari ketetapan KPU pada hasil Pilpres yang lalu, namun hanya menemukan dukungan pada SBY BOEDIONO adalah 73.874.562 suara sah (60.8%).
Selisih 63% - 60.8% = 2.2%.
Inipun juga bukan persentase dukungan rakyat Indonesia karena jumlah golput pada pilpres 2009 sebesar 27.77% atau dengan kata lain persentase dukungan rakyat Indonesia secara real adalah (100%-27.77%) x 60.8% = 43.9%
Selisihnya semakin jauh dari pernyataan Menko polhukam yang “63 persen” dukungan rakyat Indonesia terhadap “kasus” century
Sebagai rakyat Indonesia yang sedikit mengerti “matematika” belum dapat menerima “pernyataan” menteri dari KIB jilid 2 ini.
Ini sesuai dengan tulisan saya pada link ini bahwa ada kelemahan SBY dalam manajemen sumber daya manusia atau penetapan menteri-menteri untuk “alasan-alasan” lainya.
Saya coba mencari tahu lewat paman google dengan kata kunci
“63 persen” rakyat indonesia
Hasil yang ditemukan dan mendekati “63 persen” adalah
LSI: 63 Persen Salahkan Boediono
Apakah yang sesungguhnya yang dimaksudkan dengan “63 persen” Rakyat Indonesia oleh Menko Polhukam ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H