Hal paling penting untuk diingat adalah bahwa lintasan kecil dari pemberian maaf yang bisa Anda temukan di dalam hati Anda akan memindahkan banyak rasa sakit hati Anda. Gunakanlah visualisasi ini untuk siapa saja yang harus Anda maafkan, yang masih hidup atau yang telah mati. Keinginan Anda yang kuat untuk memaafkannya adalah yang benar-benar Anda butuhkan, yang lainnya akan berjalan dengan sendirinya. Cobalah itu dan lihatlah hasilnya!
3. Tuliskan Pemberian Maaf Anda
Pilihlah seseorang yang akan Anda maafkan (tentunya akan banyak yang akan Anda pilih). Ambillah sehelai kertas yang besar dan tuliskan pada baris pertama:
Saya… …. .. (nama Anda),
memaafkan kamu… …. . (nama orang yang dimaafkan).
Kemudian lakukanlah itu sekali lagi. Kapan saja Anda merasa atau memikirkan apa saja secara khusus pada saat Anda sedang menulis, maka bukalah halamannya dsn tuliskan Pemberian maaf itu. Afirmasi menghasilkan negativitas; dengan ciri semua usaha Anda akan berhasil. Jangan terkejut dengan hal-hal yang telah Anda tuliskan dibalik kertasnya.
Ingatlah bahwa Anda berusaha melupakan pikiran dan perasaan ini. Sadarilah apa yang sedang terjadi terhadap diri Anda pada saat Anda berusaha untuk memberikan maaf. Ketika Anda memaafkan seseorang dengan cara ini, maka Anda membuat satu afirmasi positif tentang keinginan Anda ke arah orang itu: maksudnya adalah bahwa Anda berdua akan melepaskan ikatan untuk tidak saling memaafkan.
Bagaimana perasaan Anda setelah 10 hari menuliskan Pemberian maaf Anda? Pengalaman apa yang Anda rasakan? Apa yang telah Anda temukan dari diri Anda?
Pemberian maaf merupakan penyingkapan kebenaran yang besar. Kalau Anda terus saja mau memaafkan, pada akhirnya semuanya akan terungkap – tidaklah mungkin Anda menipu diri Anda sendiri. Anda akan menjadi seorang wanita yang bebas untuk mencintai dan menghargai diri sendiri dan ini benar-benar tempat yang aman untuk keberadaan Anda.
4. Maafkan Diri Anda
Dan siapa yang paling sulit untuk kita maafkan? Mengapa, tentunya diri kita sendiri. Kita adalah pengkritik diri sendiri yang paling keras: bisakah kita merasa cukup baik, cukup cerdas, cukup berbakat… ? (Masukkanlah kesayangan Anda di sini). Ketika kepercayaan diri kita rendah kita menjadi musuh diri kita sendiri yang paling sengit dan pada saat kita melompat ke atas kritikan ke arah diri kita memasuki kisaran negatif yang membuat diri kita merasa semakin runyam.
Memaafkan diri sendiri merupakan kunci penguatan. Ketika kita bisa mencintai dan menghargai diri kita, meskipun kita mempunyai kelemahan-kelemahan, kita menjadi bebas untuk jadi diri kita sendiri dan mencapai potensi tertinggi kita. Buanglah saja kebiasaan penting yang menyia-nyiakan waktu Anda yang berharga.
- Ketika Anda mulai mengkritik diri sendiri, sadarlah dengan yang sedang Anda lakukan dan hentikanlah kritikan itu?
- Katakanlah “Saya memaafkan diri saya sendiri”. Gunakanlah afirmasi ini dan nyatakanlah ia sesering mungkin – nyanyikanlah ia di kamar mandi/di dalam mobil/di halte bis (di bawah setiap desahan nafas Anda).
- Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri Anda:
- Apakah yang telah saya kerjakan sebegitu mengerikannya?
- Apakah saya tidak cukup untuk menyalahkan diri saya sendiri?
- Apakah menyalahkan diri sendiri ada manfaatnya?
Kapan saja Anda bergantung pada ingatan lama yang menyakitkan, maka hidup Anda menjadi lambat, terhambat, monoton dan membosankan. Kemarahan dan kelemahan berjalan beriringan. Berhentilah untuk menghidupkan masa lalu atau ia akan menghancurkan Anda. Berhentilah bereaksi dan mulailah beraksi. Hilangkanlah luka masa lalu dengan menyerahkan dan membuang rasa luka Anda dan masa depan Anda akan jadi lebih jelas, lebih terang dan lebih bercahaya.