Jogja selalu memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi pengunjungnya. Wisata apapun dapat kita temui saat melancong ke Yogyakarta, apalagi wisata alamnya yang kebanyakan berada di daerah Gunung Kidul yang selalu memberikan destinasi wisata baru dengan konsep yang baru pula setiap tahunnya. Salah satunya wisata Watu Amben yang berlokasi di Jl. Dlingo-Patuk, Area Kebun Srimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta.
    Membahas sedikit asal usul mengenai wisata alam ini, yang penamaannya diambil dari bahasa jawa, yang terdiri dari kata "watu" dan "amben". "Watu" sendiri dalam bahasa jawa berarti batu, dan "amben" berarti ranjang. Dinamakan demikian sebab wisata ini berada diatas bukit dengan batu karang yang datar dan luas yang menyerupai ranjang tempat tidur.
    Akses ke lokasi wisata ini bisa dibilang cukup mudah. Walaupun berada di daerah perbukitan tetapi akses jalan dapat dilalui dengan kendaraan roda empat dan sepanjang jalan menuju lokasi sudah beraspal. Watu Amben tepat berada diatas Bukit Bintang, jadi sudah familiar jalan ini bagi para pelancong yang sering mengunjungi Kota Jogja. Sepanjang perjalanan, mata saya dimanjakan dengan pemandangan Kota Jogja yang penuh dengan hiruk-pikuk. Seluruh keindahan wilayah Jogja dapat kita lihat dari atas sini sebelum kita sampai ke lokasi.
    Setibanya saya di Watu Amben, saya disambut dengan panorama yang memesona. Batu-batu besar yang saling bertumpuk membentuk tebing-tebing curam yang menciptakan pemandangan yang spektakuler. Fasilitas yang disediakan di Watu Amben juga cukup lengkap, kamar mandi dan gazebo telah tersedia di sekitar wisata ini. Apabila lapar dan dahaga melanda, Watu Amben juga tersedia berbagai warung kopi dan kafe yang pemandangannya langsung menghadap ke Kota Jogja. Konsep dan desain dari kafe juga sangat instagramable, sehingga menambah kesan yang tak terlupakan bagi pengunjungnya.
    Kemudian saya mencoba datang ke salah satu warung kopi di sekitaran obyek wisata ini. Menu yang disajikan beragam dan harga yang menurut saya pas di kantong apalagi saya seorang mahasiswa. Setelah memesan, saya memilih tempat duduk yang berada di atas warung kopi agar bisa langsung menikmati pemandangan kota Jogja sekaligus menikmati gemerlap bintang saat malam hari. Saat saya di warung kopi ini, pengunjungnya masih sedikit, bisa dihitung dengan jari, mungkin karena saya datang pada saat weekdays, bukan pada weekend. Jadi bagi yang menyukai ketenangan malam, Watu Amben sangat cocok dikunjungi untuk hanya sekedar menghilangkan penat dari dunia perkuliahan.
    Setelah menikmati kopi dan gorengan yang saya pesan, saya menjumpai salah seorang pengunjung yang berasal dari Sleman, Yogyakarta untuk bertanya-tanya mengenai destinasi wisata ini. Syauqi namanya, ia juga seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta dan juga merupakan warga asli Yogyakarta. Saya bertanya tentang alasan Syauqi kenapa datang kesini, "Ya saya pusing mas kalo dirumah, malah ga tenang gitu rasanya, banyak pikiran dan banyak tugas perkuliahan yang membuat saya bingung, pengen keluar gitu kemana. Akhirnya saya kesini, karena saya juga sudah sering kesini, toh jaraknya ga terlalu jauh dari rumah saya." ujarnya. Â
    "Menurut saya Watu Amben sangat memukau, apalagi kita dapat melihat Jogja dari atas sini, tapi saya lebih sering kesini saat malam hari, soalnya pengen lihat citylight gitu mas, biar kaya temen-temen saya, hehe." jawab Syauqi saat saya menanyakan pendapatnya mengenai Watu Amben. Akhirnya saya berbincang-bincang dengan Syauqi cukup lama, sembari meminum kopi saya.