Mohon tunggu...
Zonan Ikbal Majid
Zonan Ikbal Majid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif 22107030072 UIN Sunan Kalijaga

Membahas hal random yang terjadi dan menjadikannya berita.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tempat Ngopi, Ajang Adu Fashion Masa Kini?

17 Maret 2023   07:00 Diperbarui: 17 Maret 2023   07:03 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                 Nongkrong, sudah menjadi tradisi sekaligus budaya anak zaman sekarang ini, entah sekedar hanya mengobrol dengan temannya membahas hari yang telah dilalui, mengerjakan tugas dan pekerjaan agar lebih santai atau melepas penat setelah menjalani hari yang melelahkan. Tentu tujuan orang berbeda-beda, akan tetapi di era sekarang mungkin tujuan orang nongkrong bisa lebih dari itu, hanya untuk ke coffee shop saja ada beberapa orang yang memerhatikan style outfit yang mereka pakai agar terlihat lebih stylish saat berkunjung ke coffee shop. Biasanya orang tersebut ingin dirinya menjadi pusat perhatian atau center of attention dari orang-orang disekitarnya agar dirinya mendapat pengakuan bahwa dirinya lebih keren dan paham trend fashion masa kini.

                Apalagi sekarang sudah banyak tempat ngopi yang kekinian, atau anak muda zaman sekarang menyebutnya "instragammable", yang mengusung konsep modern dan elegan, dimana target konsumennya sudah pasti Gen Z. Strategi para pengelola coffee shop tesebut sangatlah berhasil dengan menghadirkan banyak pengunjung yang sejalan dengan omset yang mereka dapatkan. Di sisi lain, coffee shop tersebut mendapat promosi gratis dari para konsumennya, dibuktikan dengan para anak muda yang memposting makanan maupun minuman mereka ke story instagram maupun whatsapp. Dengan begitu, sudah tidak sulit kita untuk menemukan coffe shop yang mengusung konsep tema kafe nya dengan tema instagrammable yang cocok dengan gaya hidup Gen Z saat ini.

                Apabila ke coffee shop pasti tidak lah sendirian, kemungkinan orang-orang akan mengajak temannya sebagai tempat ngobrol, cerita ataupun bersendau gurau. Karena setiap individu ingin mendapat pengakuan dari individu lain, membuat mereka harus berpenampilan menarik supaya memperoleh validasi, mungkin dari temannya atau orang di sekitarnya. Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang mengapa tempat ngopi sekarang ini, dijadikan sebagai ajang beradu fashion oleh anak-anak muda.

                Pesatnya teknologi infomasi juga menjadi latarbelakang adanya adu outfit. Karena gampangnya kita memperoleh informasi dari luar membuat anak muda tahu tentang trend fashion yang sedang hype di luar negeri kemudian mereka mempraktekannya di Indonesia. Hal tersebut biasanya dimulai oleh Gen Z yang selalu tidak ingin ketinggalan informasi dunia luar sehingga saat ini sedang marak kejadian tersebut. Apalagi tren fashion sekarang banyak jenisnya dan terus berubah setiap tahun, yang menjadikan banyak jenis fashion yang digunakan ketika sedang ke coffee shop tergantung mereka menganut kiblat fashion ke arah mana.

                Tak hanya di kehidupan nyata, di media sosial pun mereka akan memamerkan style fashion masing-masing bahkan ruang lingkupnya bukan hanya fashion, bisa juga menjalar ke barang-barang pribadi mereka yang branded dengan harga yang mahal. Hal tersebut sedang ramai dibincangkan dengan sebutan "flexing" yaitu memamerkan harta mereka namun di media sosial saja. Walaupun budaya flexing dianggap sebagai budaya negatif karena memamerkan kekayaannya atau dapat disebut riya, namun bagi sebagian orang flexing adalah hak dan kebebasan mereka untuk membagikannya di media sosial.

Outfit yang stylish khas anak muda. Sumber: instagram/hip.pu.su.ta 
Outfit yang stylish khas anak muda. Sumber: instagram/hip.pu.su.ta 

                Adanya ajang ini memberikan dampak negatif maupun positif bagi orang disekitarnya. Dimulai dari dampak positif yaitu keuntungan dari coffeshop sendiri karena mendapat banyak pelanggan, yang hanya untuk sekedar ngopi dan nongkrong ataupun untuk beradu outfit. Sementara itu banyak juga dampak negatif yang ditimbulkan dari budaya ini, terutama bagi anak muda yang merasa iri bahkan malu apabila melihat orang lain yang berpakaian lebih keren dan menarik dari mereka. Padahal banyak juga orang yang hanya ingin bersantai di coffeshop namun dapat terdistraksi dengan kehadiran orang-orang yang menganggap tempat ngopi sebagai ajang fashion ini.

                Walaupun banyak dampaknya, peristiwa ini tergantung kepada cara kita menilainya. Mungkin ada beberapa orang yang masa bodoh terhadap apa yang mereka kenakan, yang terpenting itu nyaman ketika digunakan untuk pergi keluar walau hanya sekedar ngopi, karena tujuan orang tersebut ya hanya untuk nongkrong dan ngopi bukan mencari validasi. Akan tetapi bagi sebagian orang yang gila validasi, mereka dapat melakukan berbagai cara agar outfitnya menarik dengan itu tadi, mengikuti tren fashion yang sedang booming atau ramai dibicarakan di seluruh dunia. Sehingga mereka terlihat stylish dan percaya diri dengan apa yang mereka kenakan, dan mengesampingkan tujuan utama ke coffee shop yang awalnya untuk ngopi, diganti dengan ajang adu fashion agar dapat validasi.     

                 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun