Mohon tunggu...
Riyani Zola Pamungkas
Riyani Zola Pamungkas Mohon Tunggu... -

Lahir di Cilacap, Jateng

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tahukah Anda Harmoni dan Bentuk / Struktur Lagu dan Ekspresi?

30 Desember 2010   08:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:12 1156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering kita mendengar kata harmoni, struktur lagu dan ekspresi. Tapi apakah anda mengerti dengan itu semua? Untuk mengetahuinya, mari kita pelajari tentang harmoni, struktur lagu dan ekspresi!

HARMONI

Harmoni atau ilmu harmoni dapat diartikan sebagai ilmu untuk menyusun dan menyambung akor-akor. Harmoni juga dapat dikatakan paduan nada, yaitu paduan bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya dan dibunyikan secara serentak. Berdasar pengertian tersebut akor secara nyata terjadinya harmoni adalah bunyi dua nada atau lebih secara bersama-sama dalam satuan akornya. Dengan demikian akor menjadi dasar harmoni.

A.Akor / Triad / Trinada

Akor dapat diartikan sebagai susunan nada yang terdiri dari tiga nada (triad) atau lebih yang dibunyikan secara bersama sekaligus.

Triad atau akor trinada merupakan sumber akor, nada paling bawah disebut nada alas atau not alas yang dirangkai dengan nada-nada yang selaras (terts dan kwint).

B.Kedudukan Trinada

kedudukan nada-nada dalam akor adalah sebagai berikut:

g

a

b

c

d

e’

f’

Nada kelima (kwint)

e

f

g

a

b

e’

d’

Nada ketiga (terts)

c

d

e

f

g

a

b

Nada alas

1.Dasar

Kedudukan trinada pada akor dasar belum ada variasi

so

mi

do

Tonika

do’

la

fa

Sub Dominan

re’

ti

so

Dominan

Dibunyikan ke tiga

Dibunyikan ke dua

Dibunyikan pertama

2.Akor Balikan (Inversi)

Berikut susunan nada akor balikan:

5

3

1

T

1

6

4

S

2

7

5

D

1

5

3

T3

4

1

6

S3

5

2

7

D3

3

1

5

T5

6

4

1

S5

7

5

2

D5

Dasar

Balikan I

Balikan II

a.Akor pembalikan I (inversi I) atau akor terts

1)Akor ini mempunyai sifat kurang berwibawa, statis, seakan-akan akor tersebut berdiri hanya dengan satu kaki.

2)Akor balikan I tonika diberi simbol T3.

b.Akor balikan II atau kwint menjadi bas

1)Karena akor terdiri dari tiga nada, maka giliran sebagai nada bas dapat juga jatuh kepada nada yang ketiga

2)Akor pembantu dominan minor atau akor dominan paralel untuk tangga nada minor.

Akor pembantu sub dominan minor atau akor sub dominan paralel untuk tangga nada minor.

c.Akor-akor janggal (disonan)

Akor janggal setidaknya memuat satu nada yang tidak selaras. Adapun yang termasuk akor-akor janggal, antara lain:

1)Akor-akor septim

2)Akor non

3)Akor dominan septim berkurang

4)Akor sub dominan dengan tambahan sekst (S 56)

5)Nada penyambung dan nada samping

6)Antisipasi (nada-nada yang didahulukan)

7)Vorhalt (nada-nada yang ditunda/suspension)

8)Bas panjang (orgelpunk) dan orstinato

C.Kadens

Pada waktu kita menyanyikan lagu dengan diiringi sebuah alat musik harmoni, maka bila kita merasakan musik menginginkan berubah terus – menerus antara T, D, S atau variasi lainnya. Perubahan tersebut akan menjadikan musik hidup dan bergairah.

1.Kadens Tidak Sempurna

Kadens ini terjadi jika lagu berhenti dengan akor Dominan yang didahului oleh akor Tonika ( TD ).

2.Kadens Otentik

Kadens ini terjadi pada lagu yang berhenti dengan akor T yang didahului D ( DT ).

3.Kadens Sub Dominan

Kadens terjadi pada lagu yang berhenti pada S yang didahului T ( TS ).

4.Kadens Plagal

Kadens ini terjadi bila lagu berhenti dengan akor T yang didahului akor S ( ST ).

5.Kadens Sempurna ( Lengkap )

Kadens ini merupakan rangkaian kadens otentik dan plagal.

D.Tekstur

Tekstur, yaitu suatu bentuk jaringan yang berupa penggabungan unsur – unsur musik melodi dan harmoni yang menghasilkan mutu suara.

1.Unisono

Bentuk sajian ini semua anggota menyajikan melodi yang sama dari awal sampai akhir lagu.

2.Homofon

Sajian homofon dapat dilakukan dalam dua suara, tiga suara, atau empat suara. Dua suara sesuai untuk anak – anak usia sekolah dasar.

3.Polifoni

Penyajian lagu bentuk ini terdiri dari berbagai jalur suara, tiap jalur nampak seakan – akan berjalan tanpa memperhatikan harmoni namun secara keseluruhan tetap merupakan satu kesatuan yang harmonis.

4.Kanon

Pada dasarnya semua lagu berjenis kanon disajikan secara sama, yaitu susul menyusul seperti telah disinggung di muka, meskipun demikian kita tetap dapat membedakannya,

5.Diskan

( Wilayah nada tinggi, sopran x bas )

Penyajian bentuk ini pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu bagian lagu pokok dan diskan.

6.Paduan Akhir

Penyajian bentuk ini mempunyai dasar sama dengan bentuk unisono, tetapi pada bagian akhirnya ditutup dengan paduan nada, sehingga memberi kesan akhir seperti lagu bersuara banyak.

E.Paduan Suara

1.Macam Paduan Suara

Paduan suara merupakan bentuk penyajian musik, khususnya menyanyi dibawakan oleh lebih dari satu orang.

2.Wilayah Suara Manusia

Sopran, tenor, bas, danAlto

3.Jenis dan Komposisi Paduan Suara

a.Koor wanita

b.Koor, Pria atau mannen koor

c.Koor campuran

4.Harmoni Dua Suara

a.Motus Rectus

Turun naiknya melodi lagu asli (suara I) dengan suara tambahan (suara II) ada yang bergerak serasi atau paralel,

b.Motus Contraritus

Turun naik melodi lagu asli (SuaraI) dengan suara tambahan (suara II) bwergerak berlawanan,

c.Motus Obliquus

Turun naik melodi lagu asli (suara I) dengan suara tambahan (suara II) bergerak menyimpang

5.Langkah-langkah menyusun aransemen paduan suara

Untuk menyususn aransemen paduan suara secara singkat dapat dilakukan dengan:

a.Nyanyikan lagu beserta syair dan carilah kesan mana diungkapkan di dalam nada dan kata.

b.Nyanyikan lagu dan perhatikan ; tempo mana yang cocok, kesatuan hitungan, penggalan setengah kalimat (frase), nada paling rendah, nada paling tinggi.

c.Cari kadens mana yang mengakhiri penggalan-penggalan tadi, tulis kadensnya yang dipakai untuk menutup potongan lagu ( T-S; D-T, T-S, T-S-T, dst.).

d.Cari akor untuk setiap kesatuan hitungan (untuk 4/4 pada hitungan 1 dan 3 bila temponya sedang; 1, 2, 3, 4 untuk tempo yang sungguh lambat).

e.Buatlah suara bas atau suara bawah; dengan memperhatikan akornya ( bisa dengan akor balikan jika selain puncak lagu), tidak mengulang nada bas.

f.Sesudah bas dan melodi ada keseimbangan,

g.Manfaatkan motif melodi dan irama untuk suara lainnya.

h.Arah lagu jangan sampai simpang siur (naik turun seenaknya) kecuali akor sejenis.

i.Bila sopran naik, sebaiknya gunakan susunan luas, kecuali puncak lagu semua jalur diharapkan agak tinggi.

j.Suara T dapat bersimpang siur dengan A. T menentukan dengung.

k.Pada penonjolan gunakan unisolo.

6.Modulasi

Modulasi, modulence (Belanda), modulation ialah perpindahan mutlak jenis suara dlam suatu lagu dari tingkat satu ke tingkat lainnya meliputi beberapa birama.

7.Transposisi

Transposisi, transpositie (Belanda), transposition (Inggris) ialah memindahkan suatu lagu (tertulis atau dimainkan) ke bentuk lain yang dari yang ditetapkan.

BENTUK / STRUKTUR LAGU DAN EKSPRESI

Bentuk / struktur lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkam suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Sedangkan yang dimaksud dengan komposisi adalah mencipta lagu (Atan Hamdju, 1989). Dasar pembentukan lagu mencakup pengulangan satu bagian lagu (repetisi), pengulangan dengan berbagai perubahan (variasi, sekuen), dengan selalu memperhatikan keseimbangan antara pengulangan dan perubahannya.

A.Unsur – unsur Struktur Lagu

1.Motif

Motif dapat diartikan suatu bentuk pola irama dan melodi yang pendek tetapi mempunyai arti. Motif berguna memberi arah tertentu pada melodi yang memberi hidup pada suatu komposisi.

2.Frase

Frase ialah bagian dari kalimat musik seperti halnya bagian kalimat dalam bahasa. Dalam syair lagu frase menunjukkan ketentuan diucapkan dalam satu tarikan nafas, sehingga diupayakan tidak mengambil nafas pertengahan frase.

3.Kalimat Musik

Kalimat musik adalah bagian dari lagu yang biasanya terdiri dari 4 – 8 birama.

4.Fungsi Frase

Pernapasan biasanya dilakukan pada notasi irama istirahat, akan tetapi sering kali lagu tidak menyediakan notasi istirahat secara eksplisit untuk pengambilan nafas, maka harus ada cara teknik tertentu untuk pengambilan nafas secara sengaja bukan di tempat yang disediakan ( teknik frasering ).

5.Hubungan Frase

Bentuk yang digunakan dalam menghubungkan frase atau bagian-bagian dalam lagu menjadi bentuk suatu komposisi yang utuh dalam lagu.

a.Repetisimerupakan pengulangan bagian yang sama ke bagian selanjutnya dalam lagu

b. Variasi adalah bentuk pengulangan yang hampir sama, karena ada perubahan.

c. Sekuen yaitu pengulangan garis melodi yang sejajar, di atas atau di bawah melodi.

d. Kontras adalah pertentangan atau perbedaan yang sangat berlawanan antara dua hal.

B.Bentuk Lagu

1.Lagu bentuk I atau tunggal à A atau AA

Lagu ini pada dasarnya terdiri satu bagian atau bila terpaksa terdiri dari dua bagian,

2.Lagu bentuk II atau biner àA B : AAB

Lagu bentuk ini terdiri dari dua bentuk, pada bait pertama berbeda dengan bentuk yang ke dua.

3.Lagu III atau ternair à AABA, AABABA, ABC

Lagu bentuk ternair ini jika diamati ada dua macam, yaitu :

(a)lagu yang menyerupai bentuk biner tetapi tidak berhenti diakhir bagian II (B), sehingga memaksa kembali ke bentuk I, misalnya : lagu-lagu keroncong.

(b)Lagu yang memang terdiri dari tiga bentuk yang biasanya termasuk lagu tingkat tinggi, misalnya : karya-karya Bethoven.

C.Ekspresi

Ekspresi merupakan ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa tempo, dinamik dan warna nada dari unsure-unsur pokok musik dalam pengelompokkan frase (frasering) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi atau disampaikan pada pendengarnya.

1.Tempo

Tempo adalah kecepatan lagu dan perubahan-perubahan kecepatan lagu.

2.Dinamik

Dinamik adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara atau keras lunaknya serta perubahan keras lunaknya.

3.Warna Nada

Warna nada adalah ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam, yang dihasilkan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda-beda dan yang dihasilkan oleh cara memproduksi nada yang bermacam-macam pula.

a.Macam-macam alat musik

1)Suara manusia : yang bergetar adalah selaput suara di dalam saluran pernafasan yang digetarkan oleh udara dari paru-paru, diperkeras oleh rongga resonator (dada, kepala, hidung, mulut dan sebagainya

2)Alat musik berdawai; alat ini yang bergetar adalah dawainya jika digesek atau dipetik, suara kemudian diperluas oleh kotak resonator

3)Alat tiup logam; alat ini menghasilkan bunyi melalui hasil dari tegangan bibir yang ditiup atau digetarkan, diperkeras oleh badan alat itu sendiri.

4)Alat musik tiup kayu; alat musik ini memproduksi suara melalui getaran yang dihasilkan dari udara yang berada di dalam rongga / saluran alat tiup ituatau lidah – lidah yang dipasang di tempat meniupnya.

5)Alat musik perkusi; cara membunyikan alat musik perkusi ini ada yang dipukul dan ada yang dikocok.

6)Alat musik keyboard; alat musik keyboard ini adalah alat musik yang mempunyai bilahan tempat membunyikannya,

b.Cara memproduksi nada

1)legato; membunyikan melodi dengan nada – nada yang tersambung halus dan lancar

2)stacato; memperpendek bunyi nada – nada sehingga terputus – putus

3)arpegio; memainkan nada – nada skor secara berurutan dimulai dari nada terendah

4)glisendo; memainkan tangga nada cepat dengan gerak meluncur, biasanya pada piano atau harpa.

5)Vibrato; menyanyi dengan perubahan berkala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun