Tidurlah, jangan tunggu aku
aku masih akan terjaga sampai dua-tiga mimpi kau lewati
menunggui, seandainya kabut juga tak enyah membayangi
kemilaumu
Pergilah, arungi samudera luasnya kebebasanmu
lepaslah bersama angin yang menderu dibalik puisi
jangan menunggui aku yang sudah tercipta untuk pagi
yang membisu
Sepi mendayu, sepi memburu aku yang merindu
menghantarkanmu malam-malam peraduan
lalu berharaplah aku rembulanku,
besok masih bisa kita cecap melepas angan
Tidurlah, jangan tunggu aku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!