Mohon tunggu...
Zoel Z'anwar
Zoel Z'anwar Mohon Tunggu... profesional -

dulce et utile

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pulang Malam: Penggaul Tanah

25 September 2013   03:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:26 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kau, penggaul tanah, bertanya kabar bebiji yang kau tanam hari ini masih sempat kau sapa sisa-sisa embun pagi sebelum lesap jadi awan matahari yang datang menyapa tudungmu: seperti doa dia meninggi daun-daun melompat riang di sentuhan jarimu dan cumbuan angin tak ada sirat keluh saat kau tarik dan hempas napas yang penuh seperti biji-biji kopi yang lemah luruh di jarimu, di garis wajahmu cerita tentang harga yang rusuh, kau tak panas merenggut peluh tentang jumlah nurani yang mati di puncak pasar, adakah kau tau? yang kau tau adalah burung yang mencuri bulir-bulir padi sawahmu yang kau kenal hanyalah musang-musang pengunyah biji-biji kopimu kau hanya turut pada nada-nada yang menjadi lagu pagi-malammu kau hanya perduli pada letak tudung kepala penutup uban-ubanmu kau pemangku perut lapar menahan lapar di ladang dan tunggul sawah suara-suara "pupuk tak terbeli" kau biarkan terbawa desau angin kau seka jerit keringatmu, "harga-harga bebiji dari tanahmu, murah!" apalah guna air yang mencurat dari sudut kedua matamu yang dingin Gubugmu yang bercerita, di mana kau lepas lelah hari lamatmu tentang dua pergantian rona langit yang tak juga pandai kau eja tentang nyanyian tonggeret dari balik rimbun sengon-sengon tua menandai matahari yang rebah sedatar tanah dan gelap memburu kau bisiki angin itu: waktunya pulang! ________________________________________________________ == Dan dia adalah, Ibuku! Selamat hari tani semalam, Ibu. sumber gambar: wilfridus-ero.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun