Mohon tunggu...
ZOEBED
ZOEBED Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Aku yang suka berkelana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memori di Pondok Pesantren

20 Februari 2016   09:22 Diperbarui: 20 Februari 2016   10:29 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tak mengenal pondok pesantren, lembaga pendidikan pertama di Nusantara yang syarat akan ke unikan. Sebagai orang Indonesia pasti pesantren tak akan lepas dari ingatannya, pesantren memiliki hubungan yang sangat kuat dengan bangsa ini kalau kita mau melihat dari kacamata sejarah. Jauh sebelum Belanda datang menjajah Nusantara yang saat ini dikenal dengan Indonesia pesantren telah berdiri kokoh dan memberikan pendidikan kepada rakyat nusantara.

Terlepas dari sejarah yang indah itu, kami mencoba mengulas masa di pasantren. Ketika bericara pesantren pasti tidak terlepas dari yang Masjid, asrama, kitab dan kyai.

Keempat elemen tersebut dapat tidak dipisahkan karena sudah menjadi satu kesatuan. Masjid merupakan pusat tempat santri menuntut ilmu, ditempat inilah santri digembleng untuk transfer ilmu. Asrama merupakan tempat tinggal santri disinilah biasanya santri tidur. Kitab kuning merupakan pegangan para santri dari situlah para santri menggali ilmu pengetahuaan. Kyai merupakan sosok sentral yang dihormati dan meberikan ilmunya kepada santri.

Ketika kami masih berada di pesantren ada hal unik yang biasa dilakukan oleh kami diantaranya belajar bersama, mandi bersama, tidur bersama bahkan makanpun bersama. Keunikan-keunikan itu yang menurut kami amat berkesan adalah ketika ada kiriman dari wali santri, biasanya para santri yang lain mengintip bagaikan kucing mengintai ikan. Tek pelak ketika wali santri santri itu pulang pasti santri yang lain berlarian menuju kamar yang dimaksud, dalam hitungan menit kiriman langsung ludes bagaikan api membakar ranting kering. Bahkan dalam istilah kami senampan lebih indah daripada hidangan yang ada di restoran.

Bahkan cuci tanganpun tidak sempat dicuci pako'e kenyang tapi kami tak merasakan sakit perut walaupun tak cuci tangan.

Inilah momori yang tak mungkin terlupakan oleh kami, mungkin orang yang pernah mondok di pesantren pernah mengalami hal yang sama. Sebenarnya masih banyak lagi hal unik yang ada di pesantren tapi cukup sampai disini sajalah dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun