Nah, uraian diatas adalah langkah terjadinya diapedesis pada limfosit T yang dihasilkan oleh organ limpa dan akan dimatangkan di organ timus. Agar dapat mencapai organ tersebut, limfosit T akan berdiapedesis menuju ke timus.
Selanjutnya adalah sel leukosit agranuler yaitu monosit. Monosit sendiri dapat dibedakan menjadi 4 yaitu berdasarkan arah perpindahannya, makrofag akan berpindah ke jaringan ikat, mikrogilia akan berpindah ke jaringan syaraf, dendritik akan berpindah ke jaringan kulit dan kuper akan berpindah ke hati.
Dengan dibedakannya tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa monosit dapat berdiapedesis karena untuk menuju tempat perpindahannya, diperlukan kemampuan diapedesis. Selain itu, monosit akan berkembang menjadi makrofag. Makrofag bersifat kuat seperti neutrofil. Jika leukositnya merupakan fagosit maka leukosit tersebut dapat dipastikan memiliki kemampuan diapedesis
Nah, sekian penjelasan saya mengapa saya memilih bahwa agranuler dan granuler sama sama bisa melakukan diapedesis. Terimakasih sudah membaca artikel ini dan mohon maaf apabila ada salah kata. Apabila mempunya kritik dan saran dapat diberikan di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H