Mohon tunggu...
Rick Matthew
Rick Matthew Mohon Tunggu... -

...............

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Salah Kaprah 吃苦

22 Oktober 2011   04:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:39 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Salah Kaprah 4 : Masih tentang dunia kerja : abuse terhadap pelaksanaan che khu

Prinsip che khu yang diturunkan sudah makin melenceng. Orangtua di rumah masih memegang salah kaprah 3 yang disebutkan di atas. Sementara di dunia kerja, tidak sedikit para atasan yang menggunakan prinsip ini untuk membenarkan perilaku yang mendukung workaholic. Yang lebih parah lagi, tidak sedikit pula yang mencuci otak pegawai baru untuk mengikuti jejak ini. Yang paling kasihan adalah pegawai baru yang di lingkungan keluarganya menerapkan prinsip ini dan menemukannya lagi di lingkungan kerja.

Si pekerja yang jenuh dengan ketidak-beresan pada prinsip ini dan memutuskan untuk keluar malah menemukan pihak keluarga yang menasehatinya untuk tetap di perusahaan tersebut. Maka terjadilah salah kaprah yang berikutnya.

Salah Kaprah 5 : che khu sudah identik dengan pasrah

Kita ambil contoh si pegawai itu tadi. Orangtua berpendapat bahwa dia tidak tahan dnegan penderitaan. Harap dibedakan antara bersedia menghadapi kesusahan dengan kepasrahan. Bersedia menghadapi kesusahan adalah suatu bentuk kerelaan untuk menerima keadaan bahwa memang kesusahan akan selalu ada pada pilihan apapun. Sementara, saat hadir pilihan untuk mengambil penderitaan yang relatif lebih ringan, maka ketidak-bersediaan untuk mengubah keadaan yang ada adalah suatu bentuk keterpaksaan yang mungkin terjadi atas pemaksaan pihak lain.

Che khu diterapkan dengan tujuan bahwa pengorbanan harus berguna di kemudian hari. Bukan lantas menjadi pasrah. Che khu harus diterapkan dengan bijak karena pada akhirnya yang dicari adalah masa depan yang lebih baik bukan pasrah menjadi korban perbudakan.

Akhir kata :

KUNCINYA ADALAH KEBIJAKSANAAN DALAM MENERAPKAN PRINSIP CHE KHU YANG SESUAI DENGAN JAMAN

JIKA BISA, MILIKILAH KEBIJAKSANAAN DULU SEBELUM JADI ORANGTUA
Saya masih belum menjadi orangtua, tapi saya sudah lebih dahulu menjadi anak dari orangtua saya. Masalahnya, sering kita butuh orang lain untuk evaluasi sesuatu hal pada diri kita, termasuk anak, yang demi kebaikan, mengevaluasi orangtua. Tapi hal ini kerap dianggap kurang pantas tapi harus.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para calon orangtua agar tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam mendidik anak.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang sudah jadi orangtua untuk referensi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun