Masyarakat Indonesia mungkin tidak asing lagi dengan hutan mangrove. Karena hampir di daerah pesisir di wilayah Indonesia ada hutan mangrovenya. Mengutip dilaman Wikipedia hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.
Hari ini banyak organisasi non pemerintahan NGO dan sejenisnya mengkempanyekan pentingnya melestarikan hutan mangrove seperti Gemawan, Econusa, Grenpeace, Lindungi Hutan, Yayasan Planet Indonesia (YPI) tidak lain tidak bukan untuk kepentingan masyarakat. Banyak dari mereka berlomba-lomba membuat program tentang pelestarian hutan mangrove sedikit banyaknya berdampak pada ekonomi masyarakat di kawasan tersebut.
Menurut data Badan Pusat Statistik, luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapai 3,63 juta hektare (ha) atau 20,37% dari total luas dunia. Sayang jika tidak di kelola dengan sebaik-baiknya banyak manfaat yang di berikan hutan mangrove di wilayah pesisir .
Banyak manfaat hutan mangrove diantaranya Dapat menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai, Penyerap gas karbon dioksida dan penghasil oksigen dan tempat hidup biota laut seperti ikan kecil untuk berlindung dan mencari makan.
jika hutan mangrove terjaga maka dari itu masyarakat bisa mencari pundi-pundi kehidupan di kawasan tersebut, seperti mencari kepiting (ketam Batu) Udang, dan ikan-ikan sedang. Sebab biota ini sering mencari makan di kaki-kaki pohon bakau.
Sehinga sedikit banyaknya menstabilkan perekonomian masyarakat sekitar kawasan hutan mangrove.
TINDAKAN POSITIF UNTUK HUTAN MANGROVE
Ada beberapa kegiatan yang bisa melestarikan hutan mangrove yaitu:
1. Pembibitan Dalam kegiatan ini lebih baiknya dilakukan berkelompok agar maksimal dan memudahkan pekerjaan dalam pembibitan
2. Menanam ulang  kegiatan ini yaitu kita menanam kembali bibit bakau di sela-sela yang sudah rusak atau mencari teluk yang sudah tergerus akibat ombak untuk di tanami bibit mangrove.
3. Memeperbaiki lingkungan sekitar Jika kita melihat di sekitar hutan mangrove ada yang rusak langkah kita adalah memperbaiki semampu kita.
4. Membentuk suatu kelompok pemuda yang peduli hutan mangrove.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H