Mohon tunggu...
Zein Muchamad Masykur
Zein Muchamad Masykur Mohon Tunggu... Dosen - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

"Yang penting nulis, bukan nulis yang penting"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jealously Overdose: Ketika Cemburu Bukan Lagi Bumbu Kisah Cinta Kalian

24 Juli 2024   13:18 Diperbarui: 24 Juli 2024   13:31 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Budgeron Bach: https://www.pexels.com/photo/latin-american-couple-at-table-with-textbooks-with-smartphones-6532612/ 

1. Self-Reflection is Key
Tanyakan pada dirimu sendiri: Apa yang membuatmu cemburu? Apakah ketakutanmu realistis? Ingat, introspeksi itu gratis dan bisa dilakukan kapan saja!

2. Komunikasi, Komunikasi, Komunikasi

Bicarakan perasaanmu dengan pasangan. Tapi ingat, diskusi, bukan interogasi! Dr. John Gottman, pakar hubungan terkenal, menekankan pentingnya komunikasi terbuka dalam mengatasi masalah kecemburuan.

3. Boost Your Self-Esteem
Tingkatkan rasa percaya dirimu. Lakukan hal-hal yang membuatmu merasa berharga. Siapa tahu, dengan tambah pede, kamu jadi tambah seksi di mata pasangan!

4. Set Boundaries yang Sehat
Tentukan batasan yang jelas dalam hubunganmu. Tapi ingat, batas itu untuk melindungi hubungan, bukan untuk mengekang pasangan.

5. Mindfulness dan Meditasi

Praktik mindfulness bisa membantu kamu lebih sadar akan pikiran dan perasaanmu. Plus, meditasi bisa membuatmu lebih tenang dari ikan cupang di akuarium.

6. Seek Professional Help
Jika kecemburuanmu sudah di level "tidak bisa dikendalikan", mungkin sudah saatnya berkonsultasi dengan psikolog atau konselor hubungan.

Kesimpulan: Cemburu Boleh, Overdosis Jangan!

Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/woman-looking-to-man-s-phone-7351140/ 
Photo by cottonbro studio: https://www.pexels.com/photo/woman-looking-to-man-s-phone-7351140/ 
Ingat, sedikit cemburu itu wajar dan bahkan bisa jadi bumbu dalam hubungan. Tapi kalau sudah overdosis, bisa bikin hubungan sepahit empedu. Jadi, mulai sekarang, yuk kita latihan untuk lebih percaya pada pasangan dan diri sendiri.

Cinta itu harusnya seperti es krim: menyegarkan dan membahagiakan. Bukan seperti cabe rawit yang bikin mulut kebakaran dan mata berair. So, let's spread love, not jealousy!

Nah, bagaimana pengalamanmu dengan Jealousy Overdose? Ada tips lain untuk mengatasinya? Share di kolom komentar ya! (Tapi ingat, kolom komentar bukan tempat untuk mencurigai pasanganmu. Hehe.)

P.S. Kalau kamu membaca artikel ini sambil mengintip HP pasangan, mungkin ini saatnya untuk berhenti dan mulai percaya. Trust me, it's worth it!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun