Mohon tunggu...
Zizy Damanik
Zizy Damanik Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ibu biasa yang masih jadi pegawai 9to5. Punya anak perempuan 1, dan menyambi jadi blogger. ^_^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Sepatu Lokal

11 Maret 2011   03:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:53 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari apa ini ya? Oh ya, ini hari Jumat. Dan hari ini adalah Jumat pertama dimulainya Hari Sepatu Lokal. Dua hari lalu, tanggal 9 Maret 2011, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu resmi mencanangkan hari Jumat (means start this Friday) menjadi Hari Sepatu Lokal. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah : agar masyarakat Indonesia mau pakai & cinta dengan produk dalam negeri. Kalau kemarin-kemarin Batik sudah populer dan mostly perusahaan menjadikan hari Jumat or Sabtu menjadi "hari pakai baju batik" ke kantor, maka kali ini Kemendag melakukan program yang sama untuk sepatu lokal. Diharapkan program ini bisa mendorong ekspor sepatu lokal. Selama ini kan orang Indonesia lebih tertarik dengan sepatu bermerk yang harganya mahal, tapi kalau ada produk lokal yang harganya mahal sedikit langsung mencibir. “Cih, buatan lokal aja kok mahal?” Lha, emang situ bisa apa bikin sendiri? Dan siapa bilang produk lokal tidak bisa bersaing dengan produk impor. Sepatu lokal itu sudah banyak kok yang berkualitas ekspor. Saya ini, termasuk pecinta sepatu yang nyaman di kaki. Apapun merknya tidak masalah. Waktu masih di Medan saya sering pesan sepatu-sepatu wedges gitu di tukang sepatu, dengan alasan kenyamanan di kaki dan juga harga. Kualitasnya lumayan kok, tidak kalah dengan produk Vincci yang dulu terkenal sekali itu. Saya dulu suka beli Vincci, karena nyaman, modelnya bagus. Cuma harganya agak mahal di butik-butik di Medan itu, padahal aslinya di Malaysia murah banget. Secara tampilan sih cantik, keren, chic, tapi untuk beberapa model wedges Vincci, seringkali bahannya tidak kuat diajak jalan agak lama. Ada yang gampang cobel. Jatuhnya ya gak bisa pakai lama. Sama aja dong kalau harus beli baru lagi, sama dengan beli sepatu bermerk dengan harga yang mungkin lebih mahal. Sampai di Jakarta, saya coba merk lain, Charles & Keith. Sepatu ini selevel lebih mahal dari si Vincci, bahannya juga (sepertinya) lebih kuat. Tapi sayang sekali sering bikin kaki saya lecet. Saya hanya pernah menemukan satu kitten heel shoes C&K yang tidak bikin kaki lecet. Dan setelah dipakai setahun akhirnya keok juga. Nah, karena kaki ini gampang lecet, saya sangat setia dengan dua merk sepatu, Hush Puppies dan Andre Valentino. Andre Valentino ini saya kenal waktu lagi hamil. Ini badan berat banget, dan telapak kaki gampang pegal. Jadilah ketemu sama si Andre di Metro Plaza Senayan :D. Sekarang pun si Vay saya belikan Andre Valentino, karena nyaman dipakai di kakinya, mau lompat atau lari-lari, hana masalah. Belinya pas lagi ke Plaza Senayan, dan lihat Andre Valentino yang untuk kids lagi diskon 50%. Langsung saya ambil. Lalu kalau Hush Puppies, selain kuat (pakai wedges-nya juga masih bisa lari ngejar shuttle bus), nyaman sekali di kaki. Memang sih harga kedua merk itu termasuk mahal untuk saya, tapi karena kuat, saya jadi jarang beli sepatu lain. Investasilah judulnya :). Eh ya, Crocs juga favorit saya. Ada di urutan ketiga, pilihan favorit untuk bersantai atau rekreasi. Vincci, C&K, saya tidak beli lagi sejak dua tahun terakhir. Alasan utamanya karena keduanya produksi negara tetangga (yang suka sombong sama Indonesia), dan tentu saja karena sepatu-sepatu lokal juga bisa melebihi kualitas mereka. Saya bahkan sudah membuktikannya tanpa saya tahu bahwa sepatu favorit saya itu adalah produk Indonesia. Andre Valentino, sodara-sodara! Ternyata Andre Valentino itu produk asli Indonesia. Dan saya baru tahu itu 2 hari lalu, waktu baca berita tentang pencanangan Hari Sepatu Lokal itu. Dasar saya norce, kirain itu impor punya.... Dua bulan lalu, di sebuah pertemuan mitra kerja ukm di Smesco, saya berkenalan dengan seorang bapak produsen sepatu SAE dari Bandung. Si Bapak ini membawa sampel sepatu terbarunya, satu pasang saja, yang katanya merupakan produk terlaris. Itu adalah sepatu boot, kombinasi kulit asli dengan batik, dan sepatu ini handmade. Harga retailnya Rp.350.000. Saya langsung naksir berat !! Begitu pihak Smesco mengembalikan sepatu itu ke si Bapak, saya langsung tanya : “Pak, saya beli deh, kayaknya itu ukuran saya. Berapa harganya?” Hahahaa... Dan saya pun dapat beli dengan harga Rp.250.000. :) Ini dia sepatunya : [caption id="attachment_2560" align="aligncenter" width="600" caption="Sepatu ini asli buatan Indonesia"][/caption] Nah, saya sudah jadi pengguna sepatu lokal. Bagaimana dengan kamu, apa kamu punya sepatu lokal, asli produk dalam negeri? * * * (**Eniwei, buat kamu yang ingin lihat produk-produk UKM berkualitas ekspor dengan harga terjangkau, akhir bulan ini ada acara SMESCO Fiesta di Gedung SMESCO Jl. Gatot Subroto Kav. 94 Jakarta. Datang ya! Jadilah bangsa yang cinta pada produk sendiri. ^_^)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun