TENTANG JALUR REMPAH
Sejak 4500 tahun yang lalu, nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan warisan tak ternilai seperti jalur rempah. Dari semua tata niaga rempah dunia, Nusantara menjadi titik nol, mulai dari pala, cengkih, lada, merica, dan kapur barus.
PERSEBARAN JALUR REMPAH
Sebelum bangsa Eropa datang ke Nusantara, jalur rempah adalah rute nenek moyang yang menjalin hubungan antar pulau, suku, dan bangsa. Sekitar 4500 tahun lalu datangnya penuturan bahasa Austronesia ke Nusantara dengan perahu menjadi awal pertukaran rempah dan komuditas lain. Budaya inilah yang melayarkan rempah hingga ke Asia sampai Afrika. Sejak awal masehi jalur rempah telah menghubungkan India dan Tiongkok dan jejak kayu gaharu ditemukan di India.
HASIL KEBUDAYAANNYA PADA MASA PRAAKSARA
Terdapat 1 komunitas yang membuat masyarakat Nusantara pada masa praaksara melembangkan aturan-aturan, nilai-nilai baru yang harus dihayati semua anggota komunitas. Maka hasil-hasil budaya yang bersifat nonfisik, etiket, sikap perilaku yang dihormati mereka warisi ke generasi baru. Proses pewarisan yang mereka lakukan dilakukan tidak secara tertulis. Hasil kebudayaan pada masa praaksara contohnya seperti tradisi, folklor, dan tradisi lisan. Bercocok tanam pada zaman praaksara merupakan sebuah revolusi dalam peradapan manusia. Pada masa ini sudah dikenal teknologi pembuatan tembikar, perhiasan, serta peternakan. Dan pada zaman perundagian ini manusia sudah mampu membuat alat-alat dari logam.
IDENTITAS MANUSIA INDONESIA (ASAL-USULNYA)
Menurut teori Nusantara, asal-usul bangsa Indonesia dari Indonesia sendiri. Banyak fosil manusia purba ditemukan di Indonesia. Teori ini menyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah di Indonesia telah dihuni oleh manusia Jawa kuno. Ketika Nusantara dimasuki oleh ras-ras pendatang baru dari luar Nusantara mereka melebur melalui proses kawin-mawin dengan ras pendatang baru. Kohabitasi ini menghasilkan manusia seperti sekarang.
INTERAKSI SOSIAL PADA MASA PRAAKSARA
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antar individu dan antar kelompok. Interaksi sosial pada masa praaksara dibagi menjadi masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, dan masa bercocok tanam tingkat sederhana, masa bercocok tanam tingkat lanjut dan masa perundagian. Masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana terjadi pada masa batu tua. Masa ini diperkirakan berlangsung sejak munculnya manusia purba pertama hingga sekitar 12.000 tahun lalu. Pada zaman Neolitikum perlahan-lahan meninggalkan kebiasaan berburu dan mereka hidup dengan tradisi bercocok tanam dan memelihara hewan. Mereka juga sudah tinggal secara menetap berbeda dengan zaman mesolotikum, tetapi mereka hidup dalam perkampungan yang terdiri beberapa kelompok.
TINDAKAN SOSIAL PADA KEHIDUPAN PRAAKSARA