Mohon tunggu...
M Sya'roni Rofii
M Sya'roni Rofii Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

M Sya'roni Rofii, alumnus perguruan tinggi negeri di Jogja. Lanjut berkelana di Istanbul. Mencatat kegelisahan (kadang) menjadi aktifitasnya. Chelsea FC sebagian dari warnanya. Dan, kadang berkicau via @ronirofii. Founder indopagi.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Mulai Berani Menantang Kemapanan Kekuasaan

30 November 2013   16:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:29 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Jokowi sang gubernur (foto/antaranews)"][/caption] "Jika gara-gara kartu sehat saya dijatuhkan DPRD maka alhamdulillah, saya senang sekali, jujur saya katakan, saya tunggu!!"--Joko Widodo. Ungkapan itu adalah salah satu ucapan terkini Jokowi saat menghadiri diskusi di salah satu kampus di Indonesia. Melihat Jokowi itu seperti melihat pemimpin pemimpin Amerika Latin yang pro rakyat miskin. Hadir di tengah tengah rakyat dengan bahasa kemanusiaan. Tentu saja baju putih dengan lengan dilipat adalah simbol tersendiri. Ketika pemimpin menggunakan mata batin melihat masalah maka sejak saat itu pertimbangan pertimbangan politis hilang dengan sendirinya. Jokowi sadar bahwa rakyat dibelakangnya sehingga berhadapan dengan DPRD tidak lagi jadi beban pikirannya. Jokowi hadir pada saat yang tepat, saat negri ini telah lama merasa kepemimpinan yang tidak hadir di tengah-tengah masyarakat. Apakah layak disebut pemimpin jika diri dan keluarganya diusik pemberitaan maka ia bereaksi tapi absen kala raykatnya yang mencari nafkah dikejar-kejar seperti kriminal di Arab Saudi atau Malaysia? Apakah benar disebut pemimpin saat namanya disebut di persidangan dekat dengan bunda putri direspon dengan konferensi pers bernada marah hanya untuk mengatakan "lutfi bohong 1000 persen!!" menyita perhatian rakyatnya yang bosan mendengar berita korupsi tapi respon seperti itu tidak dilakukan untuk para TKI yang terlantar di Arab Saudi atau untuk nasionalisasi aset migas? Pemilu 2014 tinggal sebentar lagi tapi Jokowi yang disebut punya kans masih perlu menunggu. Menunggu hasil pemilu legislatif. Menunggu restu dari partainya dan seterusnya. Nasib Indonesia memang tidak bisa diserahkan pada Jokowi seorang, seluruh elemen punya tanggungjawab. Jikapun Jokowi belum atau tidak menjadi presiden maka biarlah semangatnya menular ke daerah daerah. Katakan pada gubernur dan bupati anda, masa kini adalah masa dimana pemimpin menjadi pelayan rakyat, masa dimana pemimpin memperrhatikan pendididikan, kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Selamat berakhir pekan bersama gubernur dan bupati anda! #pendidikanpolitik Untuk melihat pidato lengkap Jokowi silahkan menuju link youtubenya. (klik disini) (Artikel dikembangkan dari status facebook pribadi. M Syaroni Rofii)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun