Mohon tunggu...
Ziyana AmsaL
Ziyana AmsaL Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa iain jember

Semua kilauan itu bukanlah emas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orangtua Kedua di Sekolah

4 Maret 2020   17:13 Diperbarui: 17 Maret 2020   21:10 7905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalian pasti tidak heran jika dalam dunia pendidikan dikenal dengan "guru orang tua kedua disekolah" mengapa guru dikatakan orang tua kedua di sekolah? Karena di sekolah peran guru juga mendidik membimbing serta menasehati. Mengajarkan kita ilmu yang sama dengan hal yang dinasehati kedua orang tua kepada kita,seperti menjadi anak yang lebih baik,patuh terhadap orang tua karena guru juga mempunyai tujuan yang sama untuk mendidik. 

Meskipun guru bukan orang tua kandung bagi muridnya pasti setiap guru memberikan kasih sayang meskipun cara mengungkapkannya itu sangat berbeda tetapi mempunyai satu tujuan yaitu ingin memberikan yang terbaik untuk anak didiknya. Guru juga harus mempunyai andil terhadap perkembangan perilaku dan pendidikan anak, untuk menghasilkan anak didik dengan perilaku baik juga diperlukan adanya guru yang intensif.

Seorang guru adalah suri tauladan yang dapat menjadikan model terbaik bagi murid-muridnya. guru yang ideal adalah guru yang dapat mencintai dan dicintai muridnya, sehingga kebaikan dan ilmu apa pun yang ia sampaikan dapat menghunjam kuat dalam sanubari murid-muridnya. Hampir semua guru berkeinginan untuk bisa mencintai siswanya, dengan harapan nanti para siswa juga bisa mencintai dirinya. ini hal fitrah. tetapi, kenyataan tidak semua guru berhasil melakukan hal ini. bahkan, ada guru yang merasa tak pernah berhasil mencintai siswanya, meski berbagai usaha sudah dicobanya. 

karenanya hati guru bisa disiapkan agar di dalamnya bisa tumbuh cinta.sama seperti bunga, cinta juga akan mencari lahan yang cocok untuk ditumbuhi. kalau lahannya gersang dan tandus, ia tak mungkin bisa tubuh apalagi berkembang di situ.begitu pula dengan hati, jika yang ada di dalam hati guru hanya prasangka buruk dan catatan hitam tentang kesalahan siswa, cinta terhadap mereka niscaya bakal sulit tumbuh juga.

Allah swt. menjanjikan kemuliaan dan pahala yag besar kepada para pendidik. Syaikh Jamal Abdur Rahman mengatakan bahwa mendidik anak adalah "surga".maksudnya, pendidikan bertujuan untuk membina anak agar terhindar dari perilaku yang menyebabkan dia tertimpa azab neraka. dan, surga adalah sebaik-baik kemuliaan dan sebaik-bak balasan atau pehala. jika anak diajari kebaikan, maka ia akan berkembang selaras dengan kebaikan itu, lantas para pendidiknya akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat berupa pahala dan kemuliaan yang tak pernah putus. jika guru mampu mendidik, membimbing dan mengarahkan maka hal itu masuk kedalam ketiga kategori amal yang tidak pernah putus.  

seorang guru yang mengajar karena panggilan jiwanya,ada tujuan untuk mengantarkan anak didiknya kepada kehidupan yang lebih baik secara intelektual dan sosial, bukan sekedar karena profesi gurulah pekerjaan yang paling mudah didapatkan maka ia akan bisa mengalirkan energi kecerdasan, kemanuasiaan, kemuliaan dan keislaman yang besar dalam dada setiap muridnya, bahkan sesudah ia meninggal. 

untuk itulah sepatutnya seorang murid harus berbakti kepada guru sebagaimana orangtua, meskipun hanya orang tua kedua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun