Mohon tunggu...
Ziyad Safirul auliya
Ziyad Safirul auliya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

saya adalah seorang alumni mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Darussalam Gontor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sistem Politik dan Pemerintahan Daulah Umayyah, Daulah Abbasyiah, dan Daulah Ustmaniah

28 Oktober 2019   13:12 Diperbarui: 22 Juni 2021   07:52 3421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa pemerintahan Bani Umayyah dikenal sebagai masa yang agresif, dimana perhatiannya bertumpu pada usaha perluasan wilayah dan penaklukan, yang sudah terhenti sejak zaman khulafaurrasyidin terakhir. Dalam jangka waktu 90 tahu, banyak bangsa di setiap arah penjuru mata angina beramai-ramai masuk kedalam kekuasaan islam, yang meliputi tanah Spanyol, seluruh wilayah Afrika Utara, Jazirah Arab, Syria, Palestina, sebagian daerah Anatolia, Irak, Persia, Afganistan, India, dan negeri-negeri yang sekarang dinamakan Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kirgiztan, yang termasuk Soviet Rusia.

Pada masa pemerintahan Daulah Abbasyiah, dijuluki sebagai masa keemasan islam, atau yang sering kita dengar dengan the golden age. Yang mana pada masa itu, islam mencapai puncak kemuliaan, yang mencangkup bidang ekonomi, kekuasaan, maupun peradaban. Dan juga terbagi dalam cabang ilmu pengetahuan, dan juga banyaknya penerjemah buku-buku dari bahasa asing ke bahasa arab. Yang kemudian melahirkan cerdikiawan-cerdikiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi yang baru dalam aneka ragam disiplin ilmu pengetahuan. Hal demikian terjadi karena Bani Abbasyiah mewarisi imperium besar Bani Umayyah, yang memungkinkan meraka lebih banyak mencapai hasil karena landasan yang telah dipersiapkan oleh Daulah terdahulunya yaitu Daulah Bani Umayyah.

Berbeda dengan Masa Daulah Umayyah dan Daulah Abbasyiah, kalau diitinjau dari sisi durasi dan luas wilayah kekuasaan sebenarnya tidak ada satupun kerajaan Islam yang mampu menandingi Daulah Turki Ustmani. Dalam membentuk struktur pemerintahan, pemegang kekuasaan tertinggi Turki Ustmani ada ditangan raja yang dibantu oleh perdana menteri yang membawahi gubernur. Gubernur mengepalai daerah tingkat I. dibawahnya ada beberapa bupati.

Demi mengatur urusan pemerintahan negara, pada masa sulaiman I, dibuatnya UU yang diberi nama Multaqa al-abhur. UU ini menjadi pegangan bagi Daulah Turki Ustmani sampai datangnya Reformasi pada abad ke-19 yang menyebabkan bergulirnya sistem pemerintahan Daulah Turki Ustmani dari sistem monarki absolut atau dinasti/kerajaan menjadi Republik. Hal ini lah yang menandai berakhirnya Daulah Turki Ustmani sekaligus mengakhiri sistem pemerintahan islam yang bersistem Daulah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun