Mohon tunggu...
Ziyad Safirul auliya
Ziyad Safirul auliya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

saya adalah seorang alumni mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Darussalam Gontor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sistem Politik dan Pemerintahan Daulah Umayyah, Daulah Abbasyiah, dan Daulah Ustmaniah

28 Oktober 2019   13:12 Diperbarui: 22 Juni 2021   07:52 3421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sistem Politik dan Pemerintahan Daulah Umayyah, Daulah Abbasyiah, dan Daulah Ustmaniah. | freepik

Berbagai kemajuan memang telah dicapai oleh Daulah Bani Umayyah, namun konflik internal juga tidak bisa dielakan. Hal ini terbukti dengan banyaknya gerakan pemberontakan yang muncul, dan akhirnya menimbulkan perang saudara. Inilah yang menyebabkan kehacuran Daulah Umayyah.

Sistem politik dan pemerintahan Daulah Abbasyiah

Setelah runtuhnya Daulah Umayyah beserta segala kajayaannya, Daulah yang berdiri dan berkuasa selanjutnya adalah Daulah Abbasyiah. Daulah Abbasyiah adalah merupakan keturunan Abbas, yang merupakan paman Nabi Muhammad Saw. Daulah Abbasyiah memerintah setelah Daulah Umayyah tepatnya dari tahun (750-1258M) yang pusat pemerintahannya di Baghdad. Adapun khalifah pertama dari Daulah Abbasyiah adalah Abdullah ash-Shaffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib.

Masa pemerintahan Daulah Abbasyiah merupakan masa keemasan islam, atau yang sering kita dengar dengan the golden age. Yang mana pada masa itu, islam mencapai puncak kemuliaan, yang mencangkup bidang ekonomi, kekuasaan, maupun peradaban. Dan juga terbagi dalam cabang ilmu pengetahuan, dan juga banyaknya penerjemah buku-buku dari bahasa asing ke bahasa arab. Fenomena ini melahirkan cerdikiawan-cerdikiawan besar yang menghasilkan berbagai inovasi yang baru dalam aneka ragam disiplin ilmu pengetahuan. Hal demikian terjadi karena Bani Abbasyiah mewarisi imperium besar Bani Umayyah, yang memungkinkan meraka lebih banyak mencapai hasil karena landasan yang telah dipersiapkan oleh Daulah terdahulunya yaitu Daulah Bani Umayyah.

Berbedanya sistem politik pada masa Daulah Bani Abbasyiah dengan Bani Umayyah, disebabkan dalam pemerintahan Bani Abbasyiah pemegangan kekuasaan lebih merata daripada Bani Umayyah. Dalam pemerintahan Daulah Bani Abbasyiah pemegang kekuasaannya tidak hanya dipegang oleh bangsa Arab, tetapi lebih demokratis. Kekuasaan di bagi-bagi berdasarkan kekuatan kekuatan masyarakat. Seperti Bangsa Persia dan Bangsa Turki dan yang lainya yang diberi kekuasaan.

Pada masa pemerintahan Abbasyiah, ada beberapa kebijakan politik yang dijalankan diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Para khalifah tetap berasal dari keturunan Arab murni, sedangkan pejabat lainnya diambil dari kaum mawali.
  • Kota Baghdad dijadikan sebagai ibu kota negara, yang menjadi pusat kegiatan politik, ekonomi, sosial, dan kebudayaan, serta terbuka bagi siapa pun, termasuk bangsa dan penganut agama lainnya.
  • Ilmu pengetahuan dianggap sesuatu yang penting, mulia, dan harus untuk dikembangkan.
  • Kebebasan berfikir sebagai hak asasi manusia.

Meskipun Daulah Abbasyiah merupakan masa keemasan Islam, namun ada waktu dimana masa keemasan itu mengalami kemunduran. Secara umum, penyebab kemunduran Daulah Abbasiah dapat disimpulkan menjadi dua faktor. Yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang menyebabkan kemunduran Daulah Abbasyiah adalah sebagai berikut:

  • Tampilnya penguasa lemah yang sulit mengendalikan wilayah yang sangat luas di tambah dengan sistem komunikasi yang masih sangat lemah yang menyebabkan lepasnya daerah satu-persatu.
  • Kecenderungan para penguasa untuk hidup mewah, mencolok, dan berfoya-foya, yang diikuti oleh para hartawan dan anak--anak pejabat yang turut menyebabkan roda pemerintahan terganggu dan rakyat menjadi miskin.
  • Dualisme pemerintah; secara de jure dipegang oleh Abbasiah, tetapi secara de facto digerakan oleh tentara profesonal asal Turki yang semula diangkat oleh Al-Muktasim untuk mengambil kendali pemerintah.
  • Praktik korupsi oleh penguasa diiringi munculnya nepotisme yang tidak profesional di berbagai provinsi.
  • Perang saudara antara Al-Amin dan Al-Makmun secara jelas membagi Abbasyiah menjadi dua kubu, yaitu kubu Arab dan Persia, menyebabkan pertentangan antara Arab da non-Arab, perselisihan antara muslim dengan non-muslim, serta perpecahan dikalangan umat Islam sendiri.

Baca juga: Puncak Kejayaan Islam di Tangan Daulah Abbasiyah

Adapun faktor eksternal yang menyebabkan kemunduran Bani Abbasyiah adalah sebagai berikut:

  • Abbasyiah mendapat serangan secara tidak langsung dari pasukan salib di dunia Barat.
  • Abbasyiah memperoleh serangan secara langsung dari orang-orang mongol yang berasal dari timur ke wilayah kekuasaan Islam.

Setelah mengalami kemunduran dan akhirnya Daulah Abbasyiah akhirnya pun runtuh. Namun ironisnya, setelah jatuhnya Daulah Abbasyiah, tidak ada satu pun daulah setelahnya yang bisa mengembalikan kejayaan Islam sebagaimana yang telah dicapai Daulah Abbasyiah.

Sistem politik dan pemerintahan Daulah Ustmaniah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun