Mohon tunggu...
Puisi

Mau, Kalau Anaknya Soleh?

20 Februari 2016   23:46 Diperbarui: 21 Februari 2016   00:23 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang banyak kita tahu bahwa masa kanak-kanak adalah masa kuatnya ingatan, apa yang diingat pada masa itu akan sulit dilupakan dan apa bila dilatih membaca Al-Quran maka tidak sulit dan tidak memakan banyak waktu. Para sahabat, membiasakan pendidikan agama dan menumbuhkan perhatian terhadap agama kepada anak mereka sejak kecil.

Pada zaman Khalifah Umar r.a., sesorang ditangkap karena minum pada saat bulan Ramadhan dan ia tidak berpuasa. Umar r.a. berkata pada orang itu, “Celakalah kamu, anak-anak kami saja selalu berpuasa.” Di antara kisah anak kecil yang sudah tertanamkan ilmu agama adalah:

  • Ibnu Abbas R.huma menjadi ulama besar dalam tafsir Al-Quran karena sudah terjaga ingatannya sejak kanak-kanak. Ia berkata “Pada usia sepuluh tahun, aku sudah sampai juz terkhir dalam menghafal Al-Quran” (Bukhari-Fathul Bari.)
  • Hasan r.a. ketika umur tujuh tahun ia sempat mengingat sekaligus meriwayatkan beberapa hadits Nabi saw. - Husain r.a. tergolong ahli hadits dan imam-imam yang meriwayatkan beberapa hadits. Dalam usia enam tahun lebih beberapa bulan sudah ditinggal wafat oleh Nabi saw. Dan dalam usia tersebut ia dapat meriwayatkan hadits Nabi saw. (Referensi Kisah-Kisah Sahabat yang ditulis oleh Maulana Zakariya Al-Kandalawi Rah.a.)

Sebenarnya, apa yang dapat dilakukan oleh anak pada usia tersebut?

Tetapi pada usia yang semuda itu mereka dapat melakukan semua. Itu menunjukan kemampuan yang sangat luar biasa. Masih banyak lagi kisah-kisah yang belum kita ketahui. Dan di antara pahala yang tidak terputus setelah meninggal nantinya adalah doa anak yang sholeh. Sebelum terlambat, mengenalkan ilmu agama sejak kecil sangatlah efektif. Dan setelah besar insyaAllah tertanam kesolehan.

Terus bagaimana untuk yang sudah terlambat? Kita harus tetap berusaha merubahnya. Dimulai dari orang tua, calon orang tua, jangan berpasrah tidak mungkin karena sudah jauh dari zaman nabi. Bayangkan, sebelum 1434 tahun yang lalu, keadaan zaman lebih parah dari sekarang. Tapi para sahabat tetap semangat, berusaha. Sehingga agama Islam sampai pada kita semua. Suatu kebanggaan dunia akhirat bila memiliki anak yang sholeh. :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun