Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di SD Negeri Taman Baru II, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Banten dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan 12 Juli sampai dengan 31 Juli 2021. Salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN adalah program mendampingi siswa dalam belajar. Selama pandemi aktivitas belajar dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Pembelajaran jarak jauh bagi siswa kelas 1 yang baru saja memasuki sekolah dasar nampaknya berjalan kurang efektif. Hal itu dibuktikan oleh walikelas kelas 1 SDN Taman Baru II, Ibu Masiah mengeluhkan sebagian besar siswa kelas 1 belum lancar calistung dan belum lagi banyak orangtua yang bekerja, sehingga menjadi penghambat selama proses pembelajaran. Padahal materi kelas 1 tentu saja lebih susah dipahami jika siswa belum lancar dalam membaca. Kesulitan dalam berkomunikasi dengan peserta didik membuat masih ada beberapa peserta didik yang telat mengumpulkan tugas bahkan tidak mengumpulkan sama sekali.
Tak hanya guru yang mengeluhkan tentang pembelajaran daring, tetapi orangtua juga. Selama belajar di rumah siswa tentu hanya mengandalkan orangtua untuk mendampingi selama belajar. Bagaimana dengan orang tua yang bekerja atau memiliki banyak anak? Tentu itu menyusahkan bagi orangtua maupun siswa. Orang tua tentu memiliki smartphone tetapi akan dibawa saat bekerja, anak baru dapat menggunakan smartphone saat orangtua pulang kerja dan sudah larut malam dimana anak sudah tidak konsentrasi lagi dalam belajar. Tidak hanya orangtua yang bekerja tetapi orangtua yang sebagai ibu rumah tangga juga mengeluhkan aktivitasnya bertambah banyak, karena harus mendampingi anak belajar. Tidak semua orangtua bisa mendampingi anak belajar, bahkan ada orangtua yang mengeluhkan anaknya tidak mau belajar jika tidak dengan guru atau orang lain.
Kesulitan tidak hanya itu, tidak sedikit orangtua memiliki kesulitan dalam teknologi. Salah satu media pembelajaran yang diberikan oleh guru yang mudah dilaksanakan adalah menggunakan whatsapp atau via chat. Tetapi hal itu dinilai kurang efektif bagi orangtua dan anak, karena guru hanya memberikan perintah mengerjakan tugas saja tanpa memahami pelajaran dan anak cepat merasa bosan tidak dapat bertemu guru ataupun teman.
Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan program KKN Tematik, saya mengadakan program sosial mengajar. Program ini bertujuan sebagai pendampingan para siswa dalam menerima materi sekolah dan melatih calistung bagi siswa yang belum lancar. Program ini dilaksanakan secara offline maupun online. Sebelum memulai kegiatan terlebih dahulu saya bertanya mengenai kesulitan anak ke orangtua siswa dengan chat pribadi. Setelah mengetahui kendala yang dimiliki lalu mulai kegiatan pembelajaran.
Pada Kegiatan online, saya membuat vido pembelajaran yang kemudian dibagikan ke grup whatsapp, video tersebut bertujuan sebagai penguatan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu juga melakukan videocall yang sebelumnya sudah menyesuaikan jadwal dengan orangtua dan siswa. Materi yang disampaikan adalah melancarkan membaca, menulis dan berhitung.
Sedangkan pada kegiatan offline, saya mendatangi ke rumah siswa satu persatu. Pembelajaran dimulai dari pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 16.00. Selama sehari terbagi beberapa sesi dan setiap sesi kurang lebih satu jam dan dalam sehari kurang lebih ada 6 sesi atau rumah. Jika tempat tinggal siswa berdekatan dengan siswa lain akan digabungkan di satu rumah orang tua siswa dan tentu saja tetap melaksanakan protokol kesehatan. Sebelum memulai kegiatan saya dan siswa terlebih dahulu mencuci tangan, selama pembelajaran juga siswa juga disarankan untuk memakai masker. Materi yang disampaikan tidak jauh berbeda dengan kegiatan online.
Setiap akhir pembelajaran, selalu melakukan pendampingan terhadap orangtua seperti melakukan evaluasi selama proses belajar dan memberikan sedikit saran agar orangtua dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan anak sehingga dapat mendampingi anak dirumah. Antusias dari siswa sangat tinggi ketika kegiatan belajar dilaksanakan. Walaupun begitu mereka lebih senang kegiatan online menggunakan video call daripada hanya via chat yang hanya diberikan tugas tanpa ada interaksi langsung.
Kegiatan pembelajaran berakhir dan ditutup dengan pembagian handsanitizer untuk para siswa agar selalu dipakai jika keluar rumah atau setelah melakukan suatu kegiatan. Kegiatan belajar pun berakhir tetapi siswa selalu bertanya "kapan mulai ke sekolah" . Semoga pandemi cepat berakhir dan siswa dapat bertemu dengan temannya dan guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H