Mohon tunggu...
muhazirin
muhazirin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandangan Beberapa Ulama Indonesia dalam Mengucapkan Selamat Natal

3 Januari 2019   00:38 Diperbarui: 3 Januari 2019   00:39 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sebagaimana yang kita ketahui ketika masuk dalam perayaan Natal timbul beberapa perdebatan mengenai bolehkah seorang muslim mengucapkan selamat hari natal kepada kristen atau bagi yang mengerjakannya. Hal ini tidak lain karna penduduk kita indonesia mayoritas Muslim oleh karna itu bagi kita seorang awam yang masih kurang memahami masalah aqidah ini wajib untuk merujuk kepada pendapat ulama ulama kita. berikut penjelasan beberapa ulama indonesia :

- Ustadz Adi Hidayat (UAH)

Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa hukum mengucapkan selamat Hari Natal bagi umat Muslim adalah haram. 

"Hukum mengucapkan ucapan selamat, ingat baik-baik, hukum mengucapkan selamat pada agama lain di luar agama kita di luar keimanan kita sebagai Muslim, itu tidak diperkenankan," kata Ustaz Adi Hidayat.

"Haram hukumnya mengucapkan selamat, misalnya A selamat B yang dalam selamat itu ada unsur pengakuan. Awas, ada unsur pengakuan, ada 'din' selain Islam atau agama yang dibenarkan selain Islam. Itu adalah wilayah keimanan kita," ujarnya.

- Ustadz Abdul Somad (UAS)

"Ketika Anda mengucapkan 'Selamat Natal', ini sama artinya mengucapkan, 'Selamat Allah sudah melahirkan anak'. 'Selamat Tuhan sudah melahirkan anak pada 25 Desember'," kata UAS dalam satu ceramahnya.

Menurut UAS, ada tiga konsekuensi ketika seorang Muslim mengucapkan 'Selamat Natal' kepada umat Nasrani.

 "Pertama, mengakui Tuhan punya anak. Padahal dalam Alquran (Surah Al-Ikhlas ayat 3) disebut 'Lam yalid walam yulad' (Dia tidak beranak dan tidak diperanakan). Kedua meyakini Tuhan lahir pada 25 Desember. Padahal Nabi Isa Alahisallam lahir pada musim panas, bulan Juli. Mana dalilnya? 'Goncangkan pangkal kurma, akan gugur buah kurma dari atas'. Buah kurma gugur pada bulan Juli." 

Dijelaskan UAS, ketika Nabi Isa lahir, kambing-kambing sedang digembalakan di padang rumput hijau. Padang rumput, kata UAS, hanya ada di bulan Juli, karena bulan Desember rumput tak tumbuh karena permukaan rumput ditutupi es. "Ketika Nabi Isa lahir, bintang gemintang sedang terang. Bintang terang ada pada bulan Juli. Kalau bulan salju bintang gemintang tertutup kabut."

Konsekuensi ketiga menurut UAS jika seorang Muslim mengucapkan 'Selamat Natal' adalah mengakui Nabi Isa mati dipalang salib. "Ketiganya bertentangan (dengan akidah)."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun