Bela negara adalah sikap, perilaku, dan tindakan warga negara untuk membela negara dari ancaman yang membahayakan keutuhannya. Bela negara dijiwai oleh kecintaan kepada negara dan didasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Bela negara memiliki beberapa unsur penting, di antaranya: Cinta tanah air, Kesadaran berbangsa dan bernegara, Keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara, Rela berkorban.
Bela negara adalah konsep yang mencakup upaya untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas suatu negara dari berbagai ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri. Namun, bela negara tidak hanya sebatas pada pertahanan fisik atau perang. Secara lebih luas, bela negara mencakup komitmen untuk menjaga dan memperkuat nilai-nilai bangsa, kesatuan, serta kesejahteraan sosial. Dalam konteks Indonesia, bela negara sangat relevan karena negara ini memiliki keragaman budaya, etnis, dan agama yang luas. Untuk itu, bela negara harus dimaknai sebagai bentuk tanggung jawab setiap warga negara, baik dalam menjaga keamanan, memelihara kerukunan antarwarga, hingga berkontribusi dalam pembangunan negara melalui bidang apapun yang mereka geluti.
Mahasiswa merupakan generasi penerus muda bangsa yang memiliki peran strategis dalam pembangunan negara. Sebagai unsur intelektual, siswa mempunyai kewajiban untuk ikut serta dalam bela negara demi tercapainya kesejahteraan dan kesejahteraan rakyat. Bela negara tidak hanya berarti dalam aspek militer, tetapi juga mencakup kontribusi positif di berbagai bidang seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Di lingkungan UNISSULA (Universitas Islam Sultan Agung), prinsip “berbasis nilai-nilai Islam” dapat menjadi landasan kuat bagi mahasiswa dalam memahami dan menerapkan konsep bela negara. Melalui pendekatan pendidikan berkarakter, mahasiswa UNISSULA mampu:
1. Menanamkan Rasa Cinta Tanah Air
Melalui program akademik dan nonakademik, mahasiswa diharapkan dapat memahami sejarah bangsa serta menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan demi kesejahteraan bersama.
2. Membicarakan Kompetensi Unggul
Dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, mahasiswa UNISSULA diharapkan menjadi agen perubahan yang membawa solusi untuk masalah ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan bangsa.
3. Berperan Aktif dalam Pengabdian Masyarakat
Melalui kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan program sosial lainnya, mahasiswa dapat berkontribusi langsung kepada masyarakat, membantu terwujudnya kesejahteraan di daerah-daerah tertinggal.
4. Meningkatkan Kesadaran Moral dan Spiritual
Nilai-nilai Islam yang diajarkan di UNISSULA dapat memperkuat karakter mahasiswa, sehingga mampu berperan sebagai pemimpin yang berintegritas untuk bangsa dan negara. Meningkatkan kesadaran moral dan spiritual di Universitas Sultan Agung Semarang (UNISSULA) adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan kampus yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pembangunan karakter mahasiswa. Kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki peran sentral dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari segi kecerdasan intelektual, tetapi juga dari segi moral dan spiritual
5. Mendorong Inovasi dan Kewirausahaan
Mahasiswa didorong untuk menciptakan inovasi berbasis teknologi dan ekonomi kreatif sebagai upaya mewujudkan kemandirian ekonomi bangsa yang berakhir pada kemakmuran bersama.
Mahasiswa UNISSULA sebagai “Generasi Emas Berkarakter Islami” diharapkan menjadi garda terdepan dalam bela negara melalui pengembangan diri, pemberdayaan masyarakat,dan penguatan moral. Dengan peran aktif tersebut, mahasiswa dapat menjadi motor penggerak yang mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemakmuran yang hakiki.
Mahasiswa juga memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam mewujudkan bela negara untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Di era globalisasi ini, peran bela negara tidak lagi hanya berkaitan dengan pertahanan militer, tetapi juga melibatkan kontribusi nyata dalam bidang keilmuan, salah satunya melalui ilmu kesehatan dan farmasi.
Sebagai mahasiswa farmasi, peran dalam bela negara untuk kemakmuran bangsa bisa memiliki dimensi yang sangat strategis. Farmasi, sebagai salah satu disiplin ilmu di bidang kesehatan, memainkan peran penting dalam pembangunan bangsa, terutama dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, menjaga kesehatan, dan memperkuat ketahanan nasional.