Di tengah-tengah masyarakat yang semakin maju, masih ada kelompok yang terpinggirkan secara ekonomi. Dhuafa, atau orang-orang yang hidup dalam kemiskinan atau ketidakmampuan ekonomi, adalah salah satu kelompok yang membutuhkan perhatian khusus. Pemberdayaan ekonomi dhuafa adalah upaya untuk memberikan kesempatan dan peningkatan kesejahteraan kepada mereka yang membutuhkan.Â
Mahasiswa Farmasi dari Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka salah satu kelompoknya mengadakan kegian pemberdayaan terhadap keluarga dhuafa,yakni kelompok 6 yang beranggotakan Zira Irdiana Wilya, Fitriyani Aprilia L, Rachma Safitri. Kelompok ini ikut berkontribusi untuk melakukan pemberdayaan ekonomi keluarga kepada Bu Inem. Beliau adalah orang yang hidup dalam kemiskinan dan kesulitan ekonomi. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Ibu Inem memiliki mimpi yang besar untuk mengubah keadaannya dan pemberdayaan ekonomi.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa secara berkelompok di wilayah Jakarta dengan berkolaborasi bersama dosen mata kuliah Muhammadiyah.Â
Dengan tujuan, agar bisa membentuk pengalaman dan pembelajaran kepada mahasiswa dalam melaksanakan isi kandungan pada surah Al-Maun, yakni agar bisa saling membantu dan memberikan kepedulian terhadap sesama manusia.
Bu Inem yang berusia 57 tahun merupakan seorang istri yang memiliki suami, Bu Inem memiliki 2 orang anak yang masih bersekolah. Bu Inem dan keluarganya tinggal bersama disebuah rumah kecil dan sempit pada kawasan yang dapat dibilang kumuh dan kurang layak huni. Beliau bersama suaminya sama-sama mencari nafkah untuk menghidupkan keluarganya, untuk suami Bu Inem tidak memiliki pekerjaan tetap yang dimana maka jarang sekali dapat penghasilan, maka dari itu Bu Inem berniat membantu suaminya dengan berjualan sembako kecil-kecilan didalam rumahnya. Kondisi Ibu Inem sendiri tidak memungkinkan untuk mencari nafkah sambil berkeliling karena Ibu Inem sama sekali tidak boleh kecapekan oleh dokter ditambah usianya yang sudah terbilang lanjut usia, mengharuskan Ibu Inem untuk tetap tinggal dirumah.
Karena semangat Bu Inem yang sangat ingin membantu suaminya dan keterbatasannya dalam keuangan, itu menjadikan kelompok 6 mahasiswa Farmasi Uhamka membantu Ibu Inem dengan memberikan bantuan modal dan bahan baku yang didapatkan dari hasil fundrising kami yang diharapkan mampu mengurangi kesulitan dalam kehidupannya.Â
Dalam kegiatan ini kami mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berharga, dimana kita sebagai manusia harus bersyukur dan tidak boleh menyerah walaupun dalam keadaan yang sangat terpuruk. Ditambah dalam kegiatan ini rasa keperdulian antar sesama orang sekitar semakin bertambah besar, dan merasa sangat senang melihat orang yang kami bantu tertawa bahagia untuk menuju perubahan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H