Mohon tunggu...
zip zup
zip zup Mohon Tunggu... Auditor - di like 8juta orng

hobi membuat vidio meme doksli

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Alien yang Durhaka!!!

12 November 2024   12:01 Diperbarui: 12 November 2024   12:03 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zhephar yang bijaksana, dengan pengetahuan mereka tentang kosmos, segera tahu apa yang harus dilakukan. Mereka bekerja sama untuk menciptakan sebuah teknologi yang dapat mengembalikan keseimbangan dan menahan energi gelap yang telah dibebaskan Xelthar. Namun, untuk melakukannya, mereka membutuhkan pengorbanan besar.

Xelthar, yang merasa bersalah atas tindakannya, akhirnya menyadari kesalahannya. Dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin Zhephar, dia bersedia untuk menyerahkan dirinya dan kekuatan yang telah dia lepaskan, meskipun itu berarti kehilangan semua yang telah dia capai.

Dengan berat hati, Xelthar mengikuti proses pengorbanan yang rumit. Zhephar memerlukan sebagian dari dirinya untuk mengikat kembali energi Nexun dan menahan entitas-entitas gelap. Xelthar merasakan kekuatannya mengalir keluar, tetapi dalam proses itu, dia belajar bahwa kebijaksanaan jauh lebih berharga daripada ambisi dan pengendalian diri lebih kuat daripada kekuasaan semata.

Setelah pengorbanan itu, Zephara kembali tenang. Kekuatan gelap yang dibangkitkan oleh Xelthar berhasil dikendalikan dan dikurung kembali ke dalam dimensi mereka yang terisolasi. Namun, Xelthar yang pernah menjadi simbol kebanggaan kini menjadi legenda—seorang alien yang durhaka, yang karena kesombongannya hampir menghancurkan segala sesuatu yang dia cintai.

Zhephar kembali ke kehidupan yang damai, tetapi mereka selalu mengingat peringatan dari Xelthar: bahwa bahkan makhluk yang paling cerdas pun bisa jatuh dalam perangkap kesombongan, dan bahwa keseimbangan alam semesta adalah kekuatan yang jauh lebih besar daripada ambisi pribadi.

Dan Xelthar? Dia menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang penjaga di kuil yang dulu dihancurkan, merenungkan kesalahan masa lalunya dan menceritakan kisahnya kepada siapa saja yang ingin mendengarnya—sebagai pelajaran agar kebijaksanaan selalu lebih dihargai daripada kekuatan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun