Hallo, Guys! Apa kabar? Semoga sehat selalu ya!
Pada kali ini kita akan membahas tentang otak dan kecerdasan manusia. Lalu, apakah teman-teman tahu darimana kecerdasan itu berasal? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak penjelasan singkat berikut ini ya!
Sebelumnya, apakah teman-teman tahu apa itu kecerdasan? Biasanya nih kita menganggap kecerdasan itu sebagai suatu sifat, misalnya seperti tinggi badan dan kekuatan. Namun, pada saat kita berusaha mendefinisikannya, itu menjadi tidak jelas.
Jadi, pada dasarnya kecerdasan merupakan suatu kemampuan yang bisa memecahkan masalah, terutama memecahkan masalah hidup, contohnya memecahkan masalah hidup misalnya seperti mencari makanan dan tempat tinggal.
Kecerdasan bukanlah hal tunggal, melainkan mencakup kemampuan mengumpulkan pengetahuan belajar, menjadi kreatif, membuat strategi, atau berpikir kritis. Hal tersebut terlihat pada berbagai perilaku, mulai dari reaksi bawaan atau insting hingga tingkatan-tingkatan belajar yang berbeda dan semacam kesadaran.
Tidak semua ilmuwan sependapat mengenai asal-usul kecerdasan atau hal apa saja yang bisa disebut kecerdasan. Lebih rumitnya lagi, kecerdasan ini pun berkaitan dengan kesadaran, mengapa? Karena kesadaran pun berguna juga untuk memecahkan masalah.
Terkait dengan kecerdasan pada perkembangan anak usia dini, apa yang dibutuhkan agar anak lebih pintar dalam usia lima tahun pertama? Apa yang harus orang tua lakukan agar para anak siap untuk sekolah dan menghadapi kehidupan selanjutnya?
Dalam sains, pada saat pembuahan, pikiran manusia itu tidak lengkap. Dalam kehiduoan seorang anak, terdapat jendela kecil dimana orang tua dapat membantu membangun pikiran yang dirancang untuk kesuksesan yang optimal.
Terdapat asumsi yanh mengatakan bahwa otak yang ada sejak lahir adalah otak yang terus digunakan untuk hidup, namun asumsi tersebut telah dibantah. Sekilas pada otak gang telah diciptakan dengan metode pencitraan modern dan yang memungkinkan kita untuk melihat bagaimana otak berkembang sepanjang hidup kita.
Otak akan dibentuk dan terus dibentuk lebih jauh menuju kedewasaan hingga usia tua, tetapi pada masa kanak kanak pekerjaan yang jauh lebih kritis diselesaikan. Jadi, saat itulah ketika orang tua dapat memberikan pengaruh paling besar pada kehidupan anak anaknya.Â
Setiap tindakan dan pengalaman meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada pikiran anak tersebut. Bentuk stimulus yang benar, dapat membangun ikatan otak yang mendorong kecerdasan dan kesejahteraan emosional.
Lalu, biasanya sering kita temui asumsi yang mengatakan bahwa manusia ada yang menggunakan otak kanan atau otak kiri, hal tersebut ternyata tidak benar alias mitos saja, pada kenyataannya yang benar adalah manusia ada yang dominan menggunakan otak kanan maupun otak kiri.
Apakah teman-teman tahu apakah kecerdasan itu ditentukan oleh genetik atau tidak?
Jadi, sebagian besar pikiran brilian itu tidak dilahirkan, melainkan dibuat. Terdapat 30 poin IQ dapat dimenangkan sejak lahir hingga kanak kanak dengan kemampuan biologis untuk memiliki IQ yang lebih tinggi daripada umumnya.Â
Tetapi, mereka tidak dapat mencapai potensi penuh ketika tidak dibina dan dipelihara secara memadai selama tahun-tahun awal pada kehidupan mereka. Nilai IQ dapat diperoleh atau hilang dari ap yang dilakukan atau diabaikan oleh keluarga. Jadi, para orang tua jangan sampai kehilangan kesempatan pertumbuhan yang terbatas ini.
Baik itu tadi penjelasan sedikit mengenai otak dan kecerdasan atau intelegensi pada manusia terutama pada anak usian dini. Semoga bermanfaat! Sampai jumpa pada artikel selanjutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H