Mohon tunggu...
ZILVANA APRILIAPUTRI
ZILVANA APRILIAPUTRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - I am a student pursuing an undergraduate degree in History at Padjadjaran University. Project Officer of WTSAR | Project Officer of Cadre School

I have an interest in writing. My topical interest are contemporary history, cultural issues, and past politics. I am experienced in various fields of writing, and have published three of writing.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Saminisme, Dari Gerakan Massa menuju Suku Bangsa

22 Juni 2024   03:56 Diperbarui: 22 Juni 2024   16:23 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan lima tujuan dalam Sikep itu ada Demen, bermakna suka, namun suka disini juga berarti menyukai sesuatu yang mendamaikan hati serta perasaan. Mbah Pram menjelaskan bahwa "... demen itu artine suka, seneng. Namun suka belum tentu demen. Ibarate nemu duit dijalan, kita pasti seneng, tapi akhirnya kita ga demen karena itu bukan uang kita". Kedua, Becik yang bermakna baik. Sama seperti sebelumnya pemaknaan becik tidak sesederhana baik dalam bayangan kita. Mbah Pram menjelaskan, "... Becik itu mbak artine baik, tapi baik belum tentu becik. Misale ada orang main judi, terus menang, pasti ada yang bilang dia beruntung. Tapi judi itu tidak baik, kita tidak tau itu uang siapa, dan itu haram". Ketiga ada Rukun, bermakna menjaga silaturahmi dengan sesama, menjaga kedamaian, saling menolong, dan jujur.  Mbah Pram menuturkan, "... Rukun iku sumber kehidupan. Hidup gotong royong sumbere saka rukun, kalau rukun dapat bersatu, kalau sudah bersatu gampang buat gotong royong. Sama seperti pancasila sila ketiga, iku awale yo saka rukun". Kemudian tujuan selanjutnya ialah Seger, seger disini berartikan segar yang melegakan hati, pikiran, dan perasaan. "Seger iku enak, tapi enak belum tentu seger. Contohnya ada orang jalan kaki jauh, kehausan, terus melihat ada es degan di depannya. Wong namanya lagi capek, ya mesti diminum to, glek glek glek enak. Tapi kan ga seger, ya mbak soale gatau iku punyae siapa," jelas Mbah Pram. Yang terakhir ada waras. Waras artinya sehat, tidak sakit. Namun sehat disini memiliki makna lebih luas, mencakup kesehatan fisik, pikiran, dan jiwa. Tidak semua yang sehat badannya atau luarnya, juga mencerminkan kesehatan yang sama didalamnya.  

C. Dijadikan Suku Bangsa

Pramugi Prawiro Wijoyo (66). Sumber: National Geograpic
Pramugi Prawiro Wijoyo (66). Sumber: National Geograpic

Dengan adanya pedoman dan ajaran luhur yang khas dari Sedulur Sikep atau penganut Saminisme, maka menimbulkan suatu keunikan tersendiri bagi kekayaan budaya Indonesia. Ajaran inilah yang kemudian menggugah minat dari tujuh pemerintah RI untuk mengesahkan Komunitas Samin atau Sedulur Sikep menjadi sebuah suku. Transformasi ini terjadi pada tahun 2007 silam dengan perwakilan langsung oleh Mbah Pramugi Prawiro Wijoyo. Mbah Pram menuturkan bahwa, "... Nah, pada waktu itu saya yang dilantik oleh Kemendagri pada tahun 2006, saya sebagai dewan pimpinan pusat paguyuban kerukunan sedulur sikep di Indonesia. Akhirnya pada tahun 2007, saya dipanggil lagi oleh Kemendagri Samin itu dicetuskan sebagai suku. Sukunya sebetulnya Jawa, tapi oleh Kemendagri, jika Sedulur Sikep hanya sekedar etnis, yang ngayomi itu hanya 7 kementerian. Diantaranya Kemendagri, Kemendikbud, Kemenag, BIN, Polri, MA, Kajagung. Nah, kalau saya rela Samin diputuskan sebagai suku, PBB ikut menjamin kelestarian, keselamatan warga Sedulur Sikep yang ada". Mbah Pram menambahkan, "... Sebenarnya saat saya dipanggil oleh pak menteri saya sempat menegaskan bahwa orang Samin itu sukunya tetap Suku Jawa". Penambahan tersebut memberikan informasi bahwasanya tujuan pemerintah mengangkat Samin sebagai suku tidak lain adalah untuk melestarikan kebudayaan yang memiliki karakteristik dan pedoman nya yang khas. Terdapat karakteristik dan nilai yang perlu dijaga supaya ajaran luhurnya tidak melebur begitu saja tergerus arus globalisasi.  

Sumber:

Pramugi Prawiro Wijoyo. 66 Tahun. Online via G-Meet. 16 Juni 2024 

Masmuh, Abdullah et. all. (2003). AGAMA TRADISIONAL Potret Kearifan Hidup Masyarakat Samin dan Tengger. Bantul: LKiS Yogyakarta 

Pranata, Galih. (2021). Akar Historis Saminisme dan Ajaran Filosofis Samin Surosentiko. National Geographic. Diakses pada 18 Juni 2024 melalui link url Akar Historis Saminisme dan Ajaran Filosofis Samin Surosentiko - Semua Halaman - National Geographic (grid.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun