Lombok Timur, 24 Januari 2025 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Mandiri (KKM) Integrasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar kegiatan penanaman bunga di Bale Adat Desa Sembalun. Program ini merupakan salah satu upaya mahasiswa dalam mempercantik lingkungan balai adat sekaligus mempersiapkannya untuk acara besar Ngayu Ayu yang akan dilaksanakan pada Juli mendatang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah wajah bale adat yang sebelumnya kurang terawat menjadi lebih menarik dan asri. Lahan kosong yang dipenuhi rumput liar kini dihiasi dengan 61 bibit bunga, yang terdiri dari 35 bunga hortensia, 8 bunga dahlia, 10 bunga alstroemeria, dan 8 bunga miana. Pemilihan jenis bunga ini dilakukan dengan mempertimbangkan daya tahan dan keindahannya agar dapat memberikan kesan estetis, terutama saat Ngayu Ayu, sebuah acara sakral yang diadakan setiap tiga tahun sekali berlangsung.
Kegiatan penanaman dimulai pukul 14.00 WITA dengan arahan singkat dari koordinator program kerja mahasiswa KKM. Proses penanaman berlangsung dengan penuh semangat, melibatkan seluruh anggota KKM dan dipandu langsung oleh ketua adat. Beliau memberikan panduan tentang tata letak penanaman. Pendekatan ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara mahasiswa dan masyarakat setempat dalam menjaga nilai-nilai lokal.
Selain mempercantik lingkungan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan. Mahasiswa KKM berharap masyarakat desa dapat merawat tanaman bunga tersebut sehingga terus tumbuh subur dan memberikan manfaat estetika yang berkelanjutan.
"Dengan penanaman bunga ini, kami ingin memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pelestarian budaya serta memperindah balai adat agar lebih menarik sebagai ikon desa," ujar salah satu anggota KKM.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya berkontribusi dalam aspek fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting terkait pelestarian budaya dan lingkungan kepada masyarakat Desa Sembalun Bumbung. Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata sinergi perkembangan pendidikan dengan tidak meninggalkan nilai dan kebudayaan lokal.
Penulis: Muhammad Fatur Rifki, dkk.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI