Mohon tunggu...
zilfitriani
zilfitriani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Eksotisme Pulau Lombok

28 November 2015   16:46 Diperbarui: 28 November 2015   18:06 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pulau Lombok merupakan pulau yang terletak di sebelah timur Pulau Bali yang dipisahkan oleh Selat Lombok dan terletak di sebelah barat  Pulau Sumbawa yang dipisahkan oleh Selat Alas. Sebagian besar penduduk  Pulau Lombok adalah suku Sasak. Pulau Lombok dikenal dengan keindahan dan pesona alamnya yang beragam, seperti Gili trawangan, Pantai Kuta, dan Pantai pink. Selain karena keindahan alamnya, pulau ini juga dikenal  dengan seni dan tradisinya yang beragam, seperti presean dan bau nyale.

Tradisi presean merupakan sebuah  pertunjukan yang dilakukan oleh dua lelaki (pepadu) yang bertarung di arena yang telah di sediakan. Pertunjukan ini dilakukan dengan menggunakan penjalin(tongkat rotan) sebagai senjata dan ende yang terbuat dari kulit kerbau sebagai tamen. Selama pertunjukan ini berlangsung, pertunjukan ini dipimpin oleh  pakembar sedi(wasit yang berada di bagian pinggir lapangan) dan pakembar tengak(wasit yang berada di bagiaan tengah lapangan). Pertunjukan ini biasanya dilakukan dalam 5 ronde dengan durasi 3-5 menit tiap ronde. Pertunjukan ini akan dihentikan atau diganti pepadunya apabila durasinya telah habis atau salah satu pepadu ada yang terluka. Meskipun tradisi ini terkesan menampilkan kekerasan, namun tradisi ini memiliki pesan damai. Setip pepadu dituntut untuk memiliki jiwa yang berani, rendah hati, dan tidak pedendam.

Selain itu, Pulau Lombok juga memiliki tradisi yang terbilang cukup unik, yaitu trdisi bau nyale.  Kata bau nyale berasal dari bahasa sasak yaitu kata bau yang berarti menangkap dan nyale yang berarti cacing laut yang nama latinnya Eunice fucat . Jadi, bau nyale berarti menangkap cacing laut.  Tradisi ini  biasanya dilakukan dua kali dalam setahun, yakni pada hari ke-19 dan ke-20 bulan  februari dan maret. Cacing laut ini biasanya muncul di 16 titik sepanjang pantai yang terdapat di Lombok tengah. Tetapi tempat yang paling ramai dikunjungi  adalah Pantai Seger dan Pantai Kuta. Upacara penangkapan  cacing ini dibagi menjadi  dua yakni dilihat dari bulan kelurnya nyale-nyale dari laut dan penangkapannya. Dilihat dari waktu penangkapan juga masih dibagi lagi menjadi  jelo  pemboyak dan jelo tumpah. Bulan keluarnya nyale dikenal dengan nyale tunggak dan nyale poto. Nyale tunggak merupakan  nyale-nyale yang keluarnya pada bulan februari sedangkan nyale poto merupakan nyale-nyale yang keluar pada bulan maret. Kebanyakan nyale-nyale  keluar pada  saat nyale tunggak. Oleh sebab itu,  sebagian masyarakat menangkap nyale pada bulan februari . Masyarakat biasanya menangkap nyale saat menjelang subuh, karena pada saat itu nyale banyak yang berenang di permukaan laut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun