Mohon tunggu...
Zilfah Awalia
Zilfah Awalia Mohon Tunggu... Wiraswasta - UIN Walisongo Semarang

Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teknologi Mengakibatkan Peralihan Budaya, dari Permainan Tradisional ke Permainan Modern

19 Juni 2019   17:49 Diperbarui: 29 Juni 2021   07:05 5744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga: Tentang Keseruan Bermain, tapi Bukan Main HP (Go Permainan Tradisional)

Sedangkan permainan modern yang diminkan secara individu tidak menciptakan interaksi, permainan tradisional tidak membuat waktu untuk belajar anak terganggu karena bermain di sesuaikan dengan jadwal dan tidak membuat ketagihan. Sedangkan permainan modern membuat waktu banyak terbuang karena cenderung membuat ketagihan sehingga bermainpun tidak ingat waktu(Asmida, 2017).

Beberapa contoh permainan tradisional misalnya lompat tali, kelereng, petak umpet, galasin atau hadang, enggrang, dan masih banyak lagi. Sayang, permainan seperti ini lambat-laun ditinggalkan akibat masifnya permainan modern yang efeknya membuat anak menjadi individualis. Padahal dengan adanya permainan tradisional,  akan dapat melatih daya kreatifitas anak seperti pelepah pisang dibuat untuk membuat mainan berupa kuda-kudaan dan masih banyak lagi barang-barang sederhana yang dapat mereka buat untuk berkreasi menjadi sarana untuk bermain (sumber: pontianakpost.co.id).

Ditulis oleh Zilfah Awalia (1706026002)
Zilfahawaliyah90@gmail.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun