Perubahan iklim dapat dikatakan sebagai berubahnya kondisi temperatur atau suhu dan pola cuaca dengan jangka waktu yang panjang. Perubahan iklim dapat mengancam berlangsungnya kehidupan manusia. Global warming keadaan bertambahnya suhu atmosfer, laut, dan daratan bumi. Planet bumi semakin tua dan telah mengalami berbagai perubahan yang melanda lingkungan darat, udara dan laut. Khusus untuk lingkungan laut, perubahan tersebut dapat memberikan dampak yang mungkin loebih besar lagi di masa yang akan datang, bila tidak diambil langkah-langkah pencegahan sejak sekarang.Â
Kita ketahui bersama bahwa sumber daya kelautan dan perikanan mempinyai sifat trans-boundary dan memiliki potensi besar terkena dampak perubahan lingkungan global. Perubahan lingkungan yang terjadi dan berdampak pada sumber daya perairan pada suatu kawasan tertentu dapat terjadi perubahann lingkungahn di wilayah lainnya. Perubahan lingkungan global timbul karena ada perubahan iklim yang ditandai dengan pemanasan atmosfer. Seiring  dengan semakin intensnya   pemanasan global, kejadian  bencana  yang  berkaitan  dengan iklim,  akan semakin  sering  terjadi  dengan intensitas  yang  semakin  tinggi.  Pada  tahun 1997/1998 Indonesia mengalami kekeringan ekstrim akibat El Nino dan pada tahun  1999  curah  hujan  diatas  normal terjadi  akibat  La  Nina. Â
Selain  itu  kenaikan muka  air laut setinggi 20 cm hingga 30 cm akan   menyebabkan   kejadian   banjir   di sebagian besar wilayah Indonesia khususnya di wilayah pesisir. Pemanasann global akan diikuti adanya peristiwa perubahan iklim adalah suatu kondisi yang merupakan hasil dari efek gas rumah kaca yang mengubah iklim bumi menjadi panas. Karaktersitik utama  dari perubahan iklim ini ditandai dengan meningkatnya temperatur rata-rata bumi secara global, berubahnya lapisan awan, melelehnya suhu dan kadar keasaman laut yang berakibatkan menaikkan permukaan laut.
Pengaruh iklim terhadap wilayah pesisir
Perubahan iklim yang berdampak pada wilayah pesisir diataranya perubahan salinitas, ataupun perubahan cuaca ekstrem yang kemudian mengakibatkan tingginya gelombang, meningkatnya kecepatan arus, serta meningkatnya intensitas badai di laut. Perubahan tersebut mengakibatkan perubahan rantai makanan pada ekosistem laut, bergesernya musim ikan, serta berubahnya fishing ground ikan tertentu.
 Perubahan suhu yang meningkat secara signifikan pada waktu-waktu tertentu juga mengakibatkan pemutihan terumbu karang. Pada prinsipnya, perubahan iklim mengakibatkan biota laut yang tergolong sensitif akan terancam mengalami kepunahan. Sedangkan, biota yang adaptif akan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi pada perairan. Jika kondisi tersebut terus-menerus terjadi, sangat dimungkinkan populasi dari ikan jenis tertentu akan terus berkurang.
Pemanasan global diperkirakan telah menyebabkan perubahan-perubahan sistem terhadap ekosistem di bumi, antara lain; perubahan iklim yang ekstrim, mencairnya es sehingga permukaan air laut naik, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Salah satu penyebab pemanasan global.
Efek rumah kaca
Proses terjadinya efek rumah kaca dapat dijelaskan melalui gambar berikut. Dalam rumah kaca (greenhouse) yang digunakan dalam budidaya terutama di negara yang mengalami musim salju, atau percobaan tanaman dalam bidang biologi dan pertanian, energi matahari (panas) yang masuk melalui atap kaca sebagian 3 dipantulkan keluar atmosfer dan sebagian lainnya terperangkap di dalam greenhouse sehingga menaikkan suhu di dalamnya.
- Penebangan hutan
Perusakan dan penggundulan hutan bisa menyebabkan pemanasan global. Hal tersebut dikarenakan memiliki fungsi menyerap karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Semakin banyak terjadi penebangan hutan, maka jumlah karbondioksida semakin banyak dan mengakibatkan pemanasan global. Penebangan hutan juga membuat pasokan oksigen berkurang dan hal ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di bumi. Penggunaan listrik berlebih
Hal lain yang juga menyebabkan pemanasan global yaitu penggunaan listrik berlebih. Boros listrik bisa menyebabkan pemanasan global karena dalam pembuatannya, listrik membutuhkan pembakaran batu bara. Jika pembakaran batu bara untuk listrik dilakukan terus menerus, maka akan mengakibatkan pemanasan globalDampak pemanasan global
Dampak Pemanasan Global Pemanasan global telah memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan baik terhadap lingkungan maupun setiap aspek kehidupan manusia. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:Â 1. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global, hal ini dapat mengakibatkan sejumlah pulau-pulau kecil tenggelam. Kehidupan masyarakat yang hidup di daerah pesisir terancam. Permukiman penduduk dilanda banjir rob akibat air pasang yang tinggi, dan ini berakibat kerusakan fasilitas sosial dan ekonomi. Jika ini terjadi terus menerus maka akibatnya dapat mengancam sendi kehidupan masyarakat.
2. Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat memprediksi perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu. Akibat musim tanam yang sulit diprediksi dan musim penghujan yang tidak menentu maka musim produksi panen juga demikian. Hal ini berdampak pada masalah penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan, lapangan kerja bahkan menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan hidup.
3. Punahnya berbagai jenis fauna. Flora dan fauna memiliki batas toleransi terhadap suhu, kelembaban, kadar air dan sumber makanan. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan berdampak pada pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer. Kondisi ini pun memberikan pengaruh habitat dan kehidupan fauna.
5. Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu menyebabkan meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
Upaya dalam menangani perubahan iklim
1. Konservasi lingkungan, dengan melakukan penanaman pohon dan penghijauan di lahan-lahan kritis. Tumbuhan hijau memiliki peran dalam proses fotosintesis, dalam proses ini tumbuhan memerlukan karbondioksida dan menghasilkan oksigen. Akumulasi gas-gas karbon di atmosfer dapat dikurangi.2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif guna mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara). Emisi gas karbon yang terakumulasi ke atmosfer banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Kita mengenal bahwa paling banyak mesin-mesin kendaraan dan industri digerakkan oleh mesin yang menggunakan bahan bakar ini.
3. Daur ulang dan efisiensi energi. Penggunaan minyak tanah untuk menyalakan kompor di rumah, menghasilkan asap dan jelaga yang mengandung karbon. Karena itu sebaiknya diganti dengan gas. Biogas menjadi hal yang baik dan perlu dikembangkan, misalnya dari sampah organik.
Tindakan yang dapat kita lakukan gunakan Transportasi Umum & Sepeda, Minimalkan Penggunaan Peralatan Yang Mengandung CFC,Matikan Perangkat Elektronik Saat Tidak Terpakai,Hemat Air, Reuse,Reduce,Recycle, mengikuti kegiatan #BersamaBergerakBerdaya #UntukmuBumiku
"Kalau #BersamaBergerakBerdaya versi kalian apa nih? Boleh dong tulis di kolom komentar ya!"
Referensi:
Ainurrohmah S, Â Sudarti S. 2022. Analisis Perubahan Iklim dan Global Warming yang Terjadi sebagai Fase Kritis. Jurnal Phi Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan, 3(3): 1-10.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H