Mohon tunggu...
Zikro Rahmansyah
Zikro Rahmansyah Mohon Tunggu... Konsultan - your future consultant | Insan Astra

a person who is interested in agriculture, education, and startup innovation.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meniti Karir Tak Lupa Melunasi Janji Kemerdekaan

13 Juli 2024   12:56 Diperbarui: 14 Juli 2024   11:07 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selepas lulus kuliah, sebagai lulusan baru kita di hadapkan pada kenyataan untuk memasuki tahap selanjutnya yaitu karir. Banyak sekali pilihan karir yang bisa kita ambil, mulai dari berwirausaha, menjadi karyawan kantoran, pegawai negeri sipil sampai menjadi abdi negara. Memasuki dunia karir kita harus siap dengan segala kemungkinan yang ada dan kesibukan bekerja. Kita ambil contoh memulai karir melalui jalur Management Trainee di sebuah Perusahaan, biasanya harus siap ditempatkan di mana saja. 

Sebenarnya syarat "siap ditempatkan di mana saja" tidak hanya jalur Management Trainee, ada juga jalur Pegawai Negeri Sipil rekrutan pusat dan di tempatkan di daerah. Kita harus melihat tantangan karir ini sebagai kesempatan, ketika kita siap ditempatkan di mana saja maka kita punya kesempatan baru, dan tinggal di sebuah tempat baru, merantau, siap tidak siap maka harus siap.

Merantau menjadi jalan hidup yang memberikan kita banyak pelajaran, merantau mengajarkan kemandirian, ketangguhan, dan kemampuan beradaptasi. Seseorang yang merantau akan belajar mengatasi tantangan, mengelola waktu, serta berkomunikasi dengan berbagai jenis orang yang tentunya akan membentuk pribadi yang tangguh dan siap menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan. Dengan pengalaman merantau bisa jadi menumbuhkan kepekaan sosial kita karena kenal dengan orang baru dan lingkungan baru. Ini merupakan konsekuensi yang kita terima ketika kita meniti karir atau memulai karir dengan "siap ditempatkan di mana saja".

Meniti karir tak lupa melunasi janji kemerdekaan Indonesia, yang diamanatkan pada pembukaan UUD 1945 dalam Alinea keempat yang bermakna sebagai fungsi sekaligus tujuan negara Indonesia setelah Merdeka, yaitu (1) melindungi segenap angsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, (2) memajukan kesejahteraan umum, (3) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (4) melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Idealisme dan cita-cita para pendiri republik ini harus dijadikan kompas ke mana manusia Indonesia mau dibawa dari masa ke masa.

Menurut Prof. Muhammad Nuh (Mendikbud masa SBY); menyebutkan Indonesia memiliki dua kekuatan modal utama untuk menunaikan janji kemerdekaan itu menuju kejayaan Indonesia 2045. Indonesia sedang memiliki modal besar, yang sebelumnya tidak pernah ada. Yaitu, demography dividend dan digital dividend. Dua modal yang jarang bertemu dalam satu momentum. Indonesia memiliki stok sumber daya manusia produktif, dan bonus digital sebagai ekosistemnya yang sangat mendukung. Skenario Indonesia 2045 itu adalah momentum, saat nanti harus ada sesuatu yang luar biasa. Indonesia tidak boleh kehilangan momentum itu dengan kesia-siaan.

Kita sebagai pemuda yang sedang meniti karir, meniti jalan hidup kita, kita tak boleh lupa untuk mengusahakan amanat negara, kita memilih apa yang kita bisa diusahakan, misal mencerdaskan kehidupan bangsa, kita aktif untuk berkegiatan di sektor Pendidikan, banyak sekali caranya dan contohnya, seperti ikut kegiatan kerelawanan mengajar, bakti sosial dan yang lainnya.

Saya ingin bercerita pengalaman meniti karir, saya mengawali karir melalui program Management Trainee di Astra Group dan ditempatkan di Indonesia bagian Timur, tepatnya di Manado, Sulawesi Utara. Kesempatan tersebut saya maksimalkan untuk aktif dan ikut serta dalam kegiatan positif di Manado, misal ikut kegiatan kerelawanan mengajar di pelosok melalui komunitas 1000 Guru Sulut (Sulawesi Utara) dan menjadi relawan pengajar anak pedagan pasar bersehati Calaca lewat Dinding Manado. Tak hanya itu, saya mencoba aktif berjejaring dan berkegiatan di komunitas-komunitas pendidikan yang ada di Sulawesi Utara. Dan itu cara saya meniti karir tak lupa melunasi janji kemerdekaan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun