Mohon tunggu...
Zikrillah
Zikrillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aku adalah aku dan akan tetap menjadi aku yang akan mengatakan tidak pada narkoba

Kerjakan Sesuatu Dengan Sungguh-Sungguh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Secuil Idealisme Kami yang Dulu Berjuang di Jalan Bersama Mulyadi P Tamsil Ketum PB HMI

15 Februari 2021   10:56 Diperbarui: 15 Februari 2021   11:24 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta 1 November 2016, Markas Besar Pelajar Islam Indonesia Menteng Raya 58, jam menunjukkan Pukul 21:00 WIB, Teman-teman pada asyik diskusi problem kebangsaan yang berkembang. Tiba-tiba tersirat dalam hati untuk mengajak aktifis Islam lain untuk bergabung dalam Aksi Bela Islam. 

Dalam diskusi, saya utarakan pendapat kepada peserta yang hadir dalam rapat (Badan Pengurus Harian) BPH PII. Bagaimana kalau Aksi Bela Islam ini kita ajak teman-teman Aktifis Islam untuk bergabung bersama agar Ghirah perjuangan Aktifis Islam tetap ada. Paling tidak Organisasi yang lahir dari Rahim Masyumi bersatu dan bersuara membela Islam terhadap kasus penistaan Al-Maidah 51.

Bermula silaturahmi kopi darat kami lakukan di Cafe Mas Miskun Salemba antara PB PII yang saat itu dijabat oleh sahabat Munawar Khalil dan PB HMI oleh sahabat Mulyadi P Tamsil kami sepakat melakukan Aksi Bela Islam pada tanggal 4 November 2016. Urusan-urusan keummatan dan persatuan langsung direspon Positif oleh ketum Mulyadi.

Ketua Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia Munawar Khalil langsung sigap dan telponan sekitar 2 menit dengan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Mulyadi P Tamsil. Ketum Mulyadi sontak langsung menjawab telpon dengan nada suara yang lembut Assalamualaikum Ketua. 

Lima menit telponan dengan ketua Munawar, satu jam kemudian kami langsung bergerak menuju lokasi dengan agenda Kopi Darat (Kopdar) bersama Ketum Mulyadi dan beberapa pengurusnya. 

Kopi daratnya di Mas Miskun Salemba Ketua kata Mulyadi dalam pesan melalui WhatsApp. Sambil menyerumput es teh manis ketum Mulyadi bertanya apakah cuma PII dan HMI saja yang aksi nanti ?langsung sontak saya jawab, kita ajak GPII Ketum, agar Aksi ini menjadi momentum bagi kita mengembalikan tonggak sejarah sebagai anak Ummat yang lahir dari Rahim Masyumi. 

Usulan saya langsung disahuti oleh Mulyadi, oke bagus, kapan kita laksanakan Rapat pertemuan PII, HMI dan GPII. Secepatnya Ketum sahut saya, ini kalau dibiarkan lama dikhawatirkan momentum gak dapat. Al-hasil hasil diskusi ini kita bawa dalam rapat Harian. 

Hasil diskusi kecil ini akhirnya kami bawa dalam rapat Harian masing-masing organisasi. Berdasarkan kajian dan analisa Ketum Mulyadi menyimpulkan ada 3 Wadah yang akan bergabung bersama yaitu PB PII, PB HMI dan PP GPII dan kita semua sepakat atas usulnya.  

Dalam kopi darat tersebut Ketum Mulyadi senang ada wacana dan silaturahmi yang dibangun dari organisasi Pelajar Islam Indonesia yang lahir dari Rahim Ummat. Alhamdulillah ketum Mulyadi setuju dan akan dibawa dalam rapat harian PB HMI selanjutnya nanti kita akan rembuk ulang mekanisme aksi. 

Keesokan nya kami saling berkomunikasi dan menentukan jadwal rapat bersama, Sontak Ketum Muliadi langsung memfasilitasi rapat. Rapat dilaksanakan di Markas PB HMI kata Beliau. 

Karena ini Kegiatan yang mulia, isu keummatan biar kami yang memfasilitasi tempat rapat pesan Ketum Mulyadi pada silaturahmi kopi darat, kami langsung menentukan jadwal rapat. 

Pada pertemuan 1 November kami rapat di sekretariat PB HMI, hadir dalam Rapat Pengurus PB PII, PB HMI & PP GPII. Dalam rapat tersebut kami sepakati Aksi Damai dengan Melakukan Shalat Jum'at di depan Istana Negara dan bergerak secara Long March dari titik Markas masing-masing menuju titik Aksi di depan Istana Negara. 

Ini merupakan Momentum Pertemuan Tiga Organisasi Raksasa Pasca Revormasi, satu ide satu tujuan membela Al-Maidah 51. Organisasi yang lahir dari Rahim Masyumi bersatu pada tahun 2016 dengan membawa Panji-panji Perjuangan Islam dalam Momentum Aksi Bela Islam 4 November 2016 atau akrab disebut Aksi 411. 

Foto selesai Shalat Jum'at, gepalan tangan menandakan semangat dan idealisme dalam berjuang
Foto selesai Shalat Jum'at, gepalan tangan menandakan semangat dan idealisme dalam berjuang

Dalam rapat terbatas pada 3 November kami matangkan lagi hasil diskusi dan kajian di masing-masing, dalam rapat terakhir kami sepakat menggagas Aksi Belas Islam dengan Thema "Anak Masyumi Kembali Bersatu Membela Islam", dengan Rangkaian kegiatan melakukan Shalat Jum'at di depan Istana Negara dan menyusun tata laksana Jum'at secara bersama-sama. Ketum Mulyadi langsung menunjuk Muazin dari Pengurus Pelajar Islam Indonesia, Khatib dan Iman diserahkan kepada Gerakan Pemuda Islam Indonesia sebagai Kakak tertua Anak Masyumi.

Ketua Umum Mulyadi sangat bahagia adanya Silaturahmi yang dibangun selama Periodeisasi ini kepemimpinan nya di HMI. Tiap saat kami terus bersilaturahmi dan berdiskusi topik-topik kebangsaan dan persatuan. 

Pada saat itu kami terus bersama melakukan gebrakan secara bersama-sama di setiap isu-isu keummatan dan kebangsaan. PII dibawah Kepemimpinan Munawar Khalil, HMI dibawah kepemimpinan Mulyadi P Tamsil dan GPII dibawah kepemimpinan Karman BM menciptakan sejarah baru perjalanan Organisasi Pengkaderan yang bersatu dalam satu payung perjuangan.  

Pada saat HMI dituduh biang kerusuhan pada Aksi 411, saat itulah PII kembali bergerak dan membela HMI bahwa pelaku kerusuhan bukan dari HMI. Baca https://m.republika.co.id/amp/og4vxa301. Teringat sejarah tempo dulu saat HMI mau dibubarkan oleh Soekarno, kader-kader PII turun kejalan dengan membawa Spanduk bertuliskan Langkahi dulu mayat kami PII sebelum membubarkan HMI. Sejarah itu tercatat kembali dan kami alami sendiri pada Aksi Bela Islam 411. 

PII dan GPII tetap solid dengan melakukan berbagai upaya untuk membela Ketum Mulyadi dari jeratan hukum. Press Conference kami lakukan sebagai upaya mengimbangi informasi yang berkembang, agar tidak dialihkan dengan isu-isu lain ataupun masuknya penumpang-penumpang gelap yang mencoba menyudutkan HMI sebagai provokator. PII HMI dan GPII merupakan Organisasi Pengkaderan dengan selalu menjaga Ukhuwah sesama Anak Ummat yang sudah kami deklarasikan sebagai Organisasi Tiga Serangkai dalam Aksi Bela Islam 411. 

Perjuangan kami Tempoe Doeloe Meneruskan nilai-nilai Sejarah Idealisme Gerakan Keislaman dan Keindonesiaan dalam Wadah Persatuan, Himpunan dan Gerakan yang lahir dari Rahim Ummat dibawah panji-panji Perjuangan dan Keadilan. Semoga Generasi Selanjutnya mampu membangun Silaturahmi dan Uhkwah Sesama anak Ummat dalam Merawat dan Membumikan Nilai-nilai Persatuan Keindonesiaan dalam Koridor Keislaman Menuju Indonesia Emas yang Berkeadilan Keadaban pada 2045. 

Secuil idealisme kami yang dulu berjuang di jalan bersama Mulyadi P Tamsil. Selamat Jalan Sahabat, semoga Jannah menantimu dan seluruh korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Al-Fatihah...

Aceh, 14 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun