Mohon tunggu...
Zikrillah
Zikrillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aku adalah aku dan akan tetap menjadi aku yang akan mengatakan tidak pada narkoba

Kerjakan Sesuatu Dengan Sungguh-Sungguh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Secuil Idealisme Kami yang Dulu Berjuang di Jalan Bersama Mulyadi P Tamsil Ketum PB HMI

15 Februari 2021   10:56 Diperbarui: 15 Februari 2021   11:24 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pada saat Shalat Jum'at di depan Istana Negara

Karena ini Kegiatan yang mulia, isu keummatan biar kami yang memfasilitasi tempat rapat pesan Ketum Mulyadi pada silaturahmi kopi darat, kami langsung menentukan jadwal rapat. 

Pada pertemuan 1 November kami rapat di sekretariat PB HMI, hadir dalam Rapat Pengurus PB PII, PB HMI & PP GPII. Dalam rapat tersebut kami sepakati Aksi Damai dengan Melakukan Shalat Jum'at di depan Istana Negara dan bergerak secara Long March dari titik Markas masing-masing menuju titik Aksi di depan Istana Negara. 

Ini merupakan Momentum Pertemuan Tiga Organisasi Raksasa Pasca Revormasi, satu ide satu tujuan membela Al-Maidah 51. Organisasi yang lahir dari Rahim Masyumi bersatu pada tahun 2016 dengan membawa Panji-panji Perjuangan Islam dalam Momentum Aksi Bela Islam 4 November 2016 atau akrab disebut Aksi 411. 

Foto selesai Shalat Jum'at, gepalan tangan menandakan semangat dan idealisme dalam berjuang
Foto selesai Shalat Jum'at, gepalan tangan menandakan semangat dan idealisme dalam berjuang

Dalam rapat terbatas pada 3 November kami matangkan lagi hasil diskusi dan kajian di masing-masing, dalam rapat terakhir kami sepakat menggagas Aksi Belas Islam dengan Thema "Anak Masyumi Kembali Bersatu Membela Islam", dengan Rangkaian kegiatan melakukan Shalat Jum'at di depan Istana Negara dan menyusun tata laksana Jum'at secara bersama-sama. Ketum Mulyadi langsung menunjuk Muazin dari Pengurus Pelajar Islam Indonesia, Khatib dan Iman diserahkan kepada Gerakan Pemuda Islam Indonesia sebagai Kakak tertua Anak Masyumi.

Ketua Umum Mulyadi sangat bahagia adanya Silaturahmi yang dibangun selama Periodeisasi ini kepemimpinan nya di HMI. Tiap saat kami terus bersilaturahmi dan berdiskusi topik-topik kebangsaan dan persatuan. 

Pada saat itu kami terus bersama melakukan gebrakan secara bersama-sama di setiap isu-isu keummatan dan kebangsaan. PII dibawah Kepemimpinan Munawar Khalil, HMI dibawah kepemimpinan Mulyadi P Tamsil dan GPII dibawah kepemimpinan Karman BM menciptakan sejarah baru perjalanan Organisasi Pengkaderan yang bersatu dalam satu payung perjuangan.  

Pada saat HMI dituduh biang kerusuhan pada Aksi 411, saat itulah PII kembali bergerak dan membela HMI bahwa pelaku kerusuhan bukan dari HMI. Baca https://m.republika.co.id/amp/og4vxa301. Teringat sejarah tempo dulu saat HMI mau dibubarkan oleh Soekarno, kader-kader PII turun kejalan dengan membawa Spanduk bertuliskan Langkahi dulu mayat kami PII sebelum membubarkan HMI. Sejarah itu tercatat kembali dan kami alami sendiri pada Aksi Bela Islam 411. 

PII dan GPII tetap solid dengan melakukan berbagai upaya untuk membela Ketum Mulyadi dari jeratan hukum. Press Conference kami lakukan sebagai upaya mengimbangi informasi yang berkembang, agar tidak dialihkan dengan isu-isu lain ataupun masuknya penumpang-penumpang gelap yang mencoba menyudutkan HMI sebagai provokator. PII HMI dan GPII merupakan Organisasi Pengkaderan dengan selalu menjaga Ukhuwah sesama Anak Ummat yang sudah kami deklarasikan sebagai Organisasi Tiga Serangkai dalam Aksi Bela Islam 411. 

Perjuangan kami Tempoe Doeloe Meneruskan nilai-nilai Sejarah Idealisme Gerakan Keislaman dan Keindonesiaan dalam Wadah Persatuan, Himpunan dan Gerakan yang lahir dari Rahim Ummat dibawah panji-panji Perjuangan dan Keadilan. Semoga Generasi Selanjutnya mampu membangun Silaturahmi dan Uhkwah Sesama anak Ummat dalam Merawat dan Membumikan Nilai-nilai Persatuan Keindonesiaan dalam Koridor Keislaman Menuju Indonesia Emas yang Berkeadilan Keadaban pada 2045. 

Secuil idealisme kami yang dulu berjuang di jalan bersama Mulyadi P Tamsil. Selamat Jalan Sahabat, semoga Jannah menantimu dan seluruh korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Al-Fatihah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun