Mohon tunggu...
Zikri Aulia
Zikri Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari dan Pemulung Informasi

Manusia yang hobi mulung, mencari, memungut dan mengumpulkan informasi.

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Sudah Biasa Seperti Ini?: Banjir Rob Kaligawe Semarang Jawa Tengah

22 Juni 2023   23:31 Diperbarui: 3 November 2023   21:17 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Sampah-Sampah yang mengenangi sungai di sekitar daerah Tambakrejo (Sumber: Koleksi Pribadi)

Kota Semarang merupakan kawasan yang memiliki dua wilayah geografis yaitu daerah bawah dan daerah atas. Wilayah dataran rendah kota Semarang berada pada bagian utara dan lebih dikenal dengan sebutan kota bawah, diantaranya: Genuk, Johar, Kaligawe, Kota Lama dan sebagainya. Wilayah perbukitan berada pada bagian selatan dan lebih dikenal dengan sebutan kota atlas yaitu: Gombel, Banyumanik, Tembalang dan seterusnya.

Banjir adalah suatu kejadian yang tidak stabil menjadi sesuatu yang harus diatasi. Secara umum banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi diatas normal sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai, dan anak sungai alamiah, drainase dan kanal penampung banjir buatan tidak mampu menampung akumulasi air hujan dan menjadi meluap.

Banjir dan Rob (Air laut pasang) merupakan masalah yang sering melanda kota Semarang. Dengan kondisi tersebut maka, tak heran wilayah Semarang bagian utara sering terjadinya banjir. Daerah Tambakrejo merupakan daerah kawasan Semarang Utara yang terletak JL. Tambakrejo Raya, Semarang Utara Kota Semarang, Jawa Tengah. Kawasan ini terbilang rawan banjir, bukan hanya banjir yang di akibatkan hujan saja melainkan banjir yang di sebabkan banjir Rob (Air Laut Pasang).

Foto: Genangan air yang membanjiri daerah Kelurahan Tambakrejo (Sumber: Koleksi Pribadi)
Foto: Genangan air yang membanjiri daerah Kelurahan Tambakrejo (Sumber: Koleksi Pribadi)

Pemanfaatan sumber daya alam (SDA) salah satunya penebangan hutan secara liar, pembangunan kawasan industri di daerah hulu, serta perluasan pemukiman penduduk di daerah resapan air, telah mempengaruhi siklus air sehingga terjadi bencana banjir. Kelurahan Tambakrejo merupakan daerah yang penuh dengan pemukiman dan di kelilingi sungai-sungai kecil. Pemukiman di daerah ini seringkali terkena imbas genagan air. Banyak rumah-rumah penduduk yang ikut tergenang apabila terjadi hujan deras maupun air pasang laut. Tidak hanya itu, banyak pemukiman yang membangun rumahnya berdekatan dengan aliran sungai, sehingga volume air yang tertampung di dalam sungai menjadi sedikit.

“Banyak sekali warga sekitar kampung Tambakrejo yang membuang sampah ke daerah sungai yang terletak di samping pemukiman mereka.” ungkap aji

Foto: Sampah-Sampah yang mengenangi sungai di sekitar daerah Tambakrejo (Sumber: Koleksi Pribadi)
Foto: Sampah-Sampah yang mengenangi sungai di sekitar daerah Tambakrejo (Sumber: Koleksi Pribadi)

Foto: Potret Pemukiman dan sampah-sampah yang ada disekitar sungai Kelurahan Tambakrejo (Sumber: Koleksi Pribadi)
Foto: Potret Pemukiman dan sampah-sampah yang ada disekitar sungai Kelurahan Tambakrejo (Sumber: Koleksi Pribadi)
Selain itu, penyebab banjir juga terjadi di perlintasan kereta api yang ada di wilayah Kelurahan Tambakrejo. Banjir yang terjadi di perlintasan rel kereta api ini berasal dari sungai yang tidak jauh dari pemukiman Kelurahan Tambakrejo. Jika diperhatikan sungai ini terbilang cukup luas dan dapat menampung air dengan volume yang besar. Akan tetapi, banyak sampah dan tumbuh-tumbuhan yang menghambat aliran air di sungai tersebut.

Berbagai macam dampak yang ditimbulkan akibat banjir ini mulai terasa bagi masyarakat Kelurahan Tambakrejo. pertama, banjir menyebabkan terganggunya aktivitas perjalanan bagi kendaraan sepeda motor/mobil mulai dari jalanan yang rusak dan berlubang akibat terkikis genangan air. Jalan raya yang rusak tersebut sangat membahayakan bagi para pengguna jalan yang menlintasi daerah Tambakrejo. Kedua, menggangu aktivitas perjalanan kereta api, hal ini menyebabkan perjalanan kereta api menjadi tersendat saat melewati jalur tersebut. Seorang penjaga palang perlintasan kereta api di lokasi ini menjelaskan

 “Pada tahun 2005 pernah terjadi kendala pada kereta yang hendak melewati genangan air.” ungkap priyanto 

Foto: Potret Jalan raya atau jalan kereta api yang berlubang di sekitar Kelurahan Tambakrejo akibat banjir (Sumber: Koleksi Pribadi)
Foto: Potret Jalan raya atau jalan kereta api yang berlubang di sekitar Kelurahan Tambakrejo akibat banjir (Sumber: Koleksi Pribadi)

selain itu menurut penuturan infomasi pemilik warung yang berada tidak jauh dari lokasi menjelaskan 

“Pernah terjadi banjir besar setinggi 0.5 m menggenangi daerah ini, Menurutnya, kondisi tersebut terjadi karena dahulunya daerah ini termasuk daerah rawa-rawa.” ungkap kasmidi

Pemerintah selaku stakeholder mempunyai kewajiban untuk menanggulangi banjir di Kelurahan Tambakrejo. Tidak hanya pemerintah daerah, berbagai kalangan kelompok masyarakat dan PT KAI, membantu untuk meminimalisir air yang tergenang di sekitar lokasi paling parah. Pertama, upaya pemerintah daerah dalam menanggulangi banjir yaitu dengan memberikan mesin pompa untuk menyedot genangan air. Kemudian, genangan air tersebut di buang ke sungai-sungai kecil di sekitarnya. Pemerintah daerah memberikan 2 mesin pompa air yang berada disamping jalan Kelurahan Tambakrejo yang nantinya dikendalikan oleh petugas ahlinya.

Foto: (1)
Foto: (1)

Foto: (2) Pemerintah daerah memberikan 2 buah pompa air untuk menyedot genangan air (Sumber: Koleksi Pribadi)
Foto: (2) Pemerintah daerah memberikan 2 buah pompa air untuk menyedot genangan air (Sumber: Koleksi Pribadi)

Kedua, PT KAI telah berupaya mengurangi dampak banjir di daerah tersebut dengan cara meninggikan jalan rel kereta yang terkena genangan banjir/rob di daerah tersebut. Hal ini bertujan untuk memberikan kelancaran perjalanan kereta api. sehingga kedepannya nanti tidak ada lagi hambatan kereta saat memalui jalur ini

Foto:Kondisi Jalan Raya setelah di Tinggikan (Sumber: Koleksi Pribadi)
Foto:Kondisi Jalan Raya setelah di Tinggikan (Sumber: Koleksi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun