Hari raya idul fitri terasa sangat suci, sanak saudara dari berbagai daerah berkumpul untuk merayakan hari kemenangan bersama sama, pakaian putih bersih melambangkan bahwa betapa sucinya hari ini. Berbagai macam makan makanan serta kue kue yang menjadi tradisi orang indonesia dalam menyambut tamu untuk menyambung silahturahmi, selepas sholat ied kami sekeluarga berkumpul di ruang yang sudah berisikan keluarga yang saling bersalam salaman meminta maaf dan saling memaafkan satu sama lain. Tepat tibanya sepupuku mengajakku untuk pergi ke suatu tempat wisata terkenal di daerah sekadau dan kerap ramai didatangi pengunjung yaitu Batu jato.
“ Besok ke batu joto aja yuk” ajak sepupuku
Aku sempat befikir sejenak setelah itu aku aku mengiyakan ajakan sepupuku untuk pergi berwisata ke batu joto bersama para sepupuku dan adikku juga ikut serta. Pagi sejuk untuk kami ber empat berangkat menuju batu jato, aku, adikku dan kedua sepupuku berangkat jam 9 pagi dari rumahku tepatnya dari sintang, menempuh jarak 2 jam 30 menit untuk sampai ke tempat wisata indah itu, di sepanjang perjalanan juga banyak pengunjung yang dari berbagai daerah ikut memadatkan area wisata tersebut. Sebelum kami ke sana kami berhenti di Alfamart untuk membeli makanan dan minuman untuk kami konsumsi disana. Kami sampai di jam 11:35 di nanga taman yaitu kecamatan setempat, desa yang sudah mulai ramai penduduk dengan kental budaya cidayu yaitu Cina Dayak Melayu dengan simbolik tugu di pertenghan desa tersebut. bukit bukit yang hijau serta asri juga menghiasi perjalanan kami dari kota sintang hingga nanga taman, Batu joto tepat di desa pantok kecamatan nanga taman kabupaten sekadau, batu joto juga sudah terkenal di berbagai tempat untuk menjadi wisata yang tepat untuk mengajak keluarga besar ke tempat ini, hamparan batu besar dengan keindahan air terjun di hulu sungai yang mengalir hingga ke hilir dengan gelombang karna di akibatkan batu besar besar, pengunjung juga memadati bibir pinggir pantai sungai tersebut. Ada yang bersama keluarga besar, ada yang membawa pasangan dan ada juga rombongan ABG ABG belia yang asik mandi. Saat memasuki area itu kami bisa melihat banyak yang mandi dari memakai pelampung hingga berenang ke tengah pusar yang diatasnya ada sebuah air terjun.
Kami beristirahat sejenak di warung kecil penduduk setempat sambil melihat pengunjung yang semakin ramai memadati area batu joto, sampai ber sesak sesakan di jalan pinggir sungai karna jalan setapak yang kecil tidak cukup untuk pejalan kaki yang mencapai ribuan.
“Kita mandi ga?” tanyaku kepada mereka bertiga
Mereka serempak bilang untuk ga mandi dan kesini hanya untuk berfoto foto untuk insta story fikir mereka termasuk diriku yang merasa hawa tidak enak karna melihat langit tampak mendung tapi aku tidak melihat kalau akan ada datangnya hujan, sekitar jam 3 saat kami berencana akan pulang setelah puas berfoto ria di batu batu yang tampak bagus untuk kami jadikan view foto, kami mendengar himbauan para petugas keamanan untuk para pengunjung yang masih berenang agar segera naik karna mendung yang artinya akan segera turun hujan dan takutnya datangnya air sungai dari hulu yang bisa membuat pengunjung celaka karna derasnya air melihat langit yang mendung.
Kami segera berkemas untuk pulang karna takutnya terkena hujan di sepanjang jalan jadi kami bergegas untuk berkemas menuju motor yang terparkir tidak jauh dari jalan setapak, motor pengunjung juga banyak yang memadati lingkungan ini.
Setelah perjalanan 30 menit dari batu joto kami beristirahat di nanga taman sekalian untuk mengisi bensin dan mengopi sambil mengobrol dengan orang setempat, kami mendengar orang orang ramai membicarakan batu joto, aku yang penasaran langsung bertanya
“ Maaf pak ada apa ya pak dengan batu joto? Soalnya kami juga baru dari batu joto”
“ Ada yang hanyut bang tenggelam terbawa arus”
Sontak kami berempat terkejut bukan main mendengar berita tersebut karna tadi tampaknya pengunjung mematuhi petugas keamanan untuk naik ke permukaan karna takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.