Mohon tunggu...
Zikria Desi Anggraini
Zikria Desi Anggraini Mohon Tunggu... Guru - Ibu dari tiga anak, berprofesi sebagai guru SD

Lahir di Lombok tahun 1987

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sesal Selalu Terlambat

28 Oktober 2022   22:24 Diperbarui: 28 Oktober 2022   22:27 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gedubrag... Suara meja terbalik begitu menggema diruang kelasku. Tak kusadari tanganku mendorong paksa meja di hadapanku. 

"Sini penggaris ku..." Ucap Endro dengan lantangnya dan sorot mata penuh kemarahan.

"Ini bukan milikmu, aku yang lebih dulu meminjamnya!" Seru Doni pada Endro.

Baca juga: Bergolak

Ibu guru baru lima menit mengumumkan waktu istirahat seraya beranjak keluar kelas, namun tak menyangka akan terjadi kejadian yang begitu naas saat itu.

Teman-teman Endro dan Doni sudah melerai mereka. Namun apalah daya, perkelahian diantara mereka berdua tak dapat diredam. 

Seolah-olah begitu banyak rasa benci terpendam di hati Endro. Tanpa disadari oleh Doni, Endro yang sedang berjalan menuju keluar kelas, justru mendekatinya dan menghantamkan tinjunya pada muka Doni. 

Disaat bersamaan guru kelas satu datang dan melerai mereka, kemudian membawanya ke ruang guru untuk dinasehati. 

Saat mereka berada di dalam ruangan, bapak ibu guru kaged bukan kepalang  menyaksikan hidung Doni yang masuk kedalam dan seolah berlubang di bagian tepi hidung.

Guru-guru segera bergegas membawa Doni ke RS untuk dirongten. Benar saja sesuai perkiraan, hidung Doni retak dan harus dioperasi. 

Setelah kejadian itu, Hendro tampak sangat menyesali perbuatannya. Hanya karena hal sepele, dirinya telah melukai sahabatnya. Kini Hendro berjanji dalam hatinya untuk tidak mengulangi lagi. Berjanji untuk menahan emosi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun