Mohon tunggu...
Zikria Uzma
Zikria Uzma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penalaran dalam Bahasa Indonesia

7 Juni 2023   20:18 Diperbarui: 7 Juni 2023   20:20 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penalaran terdiri dari menentukan proposisi yang tepat, menentukan struktur premis yang tepat, membuat simpulan yang tepat. Materi penalaran dalam bahasa Indonesia meliputi hal sebagai berikut.

Beberapa hal yang sifatnya mendasar untuk menjadi pondasi kita dalam membuat karangan ilmiah yang berpijak pada nalar yang tepat. Jangan sampai kita menulis tetapi tulisan kita cacat dalam bernalar atau salah nalar.

Ada banyak sekali definisi mengenai penalaran tergantung dari sudut pandang tiap ahli yang mengungkapkan definisi tersebut namun ada beberapa definisi yang cukup sederhana dan mudah. Penalaran adalah proses berpikir dengan manfaatkan pengamatan inderawi atau empiris untuk menghasilkan suatu simpulan atau pemahaman, jadi tentu menalar itu adalah sebuah proses berpikir dengan seluruh indera yang mampu kita aktifkan dan mampu kita gunakan untuk menemukan sebuah simpulan ya dan menghasilkan sebuah teori misalnya dan sebuah pemahaman yang baru. Ada juga yang mengartikannya sebagai buah proses menghubung-hubungkan antara data dan fakta sehingga sampai pada satu titik dapat menyimpulkannya berdasarkan fakta dan data yang sudah ada, data yang digunakan dalam penalaran itu biasanya berbentuk kalimat pernyataan. Kalimat pernyataan itulah yang digunakan sebagai data itu biasanya disebut sebagai proposisi.

Ada dua jenis metode dalam menalar, yaitu metode deduktif dan metode induktif. 

Selain penalaran kita akan mengenal juga tentang proposisi. Apa itu proposisi? proposisi merupakan satu tutur atau pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk sebuah berita. Proposisi sendiri terbentuk atas unsur yang pertama yaitu subjek predikat dan objek subjek merupakan pelaku atau pihak yang melakukan perkara lalu predikat adalah perkara yang dikenakan kepada subjek.

Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap perilaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut dengan deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi yaitu dimulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju kepada hal yang bersifat sangat khusus, bahkan lebih rendah daripada itu merupakan bagian yang ada dalam kesimpulan deduktif. Sebaiknya dimulai dari suatu hal yang bersifat umum kepada yang bersifat khusus.

Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi. Proses penalaran induksi terkait dengan empirisme. Secara empirisme, ilmu itu memisahkan antara semua pengetahuan sesuai dengan fakta dan yang tidak sesuai dengan fakta. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum teori atau kaidah yang berlaku secara umum.

Dalam proses bernalar kita memerlukan proposisi dan simpulan. Jenis penalaran terbagi atas dua bagian, yang pertama penalaran deduktif yang terdiri atas silogisme dan entimen, sedangkan penalaran induktif terdiri atas generalisasi antologi dan hubungan kausalitas. 

Fungsi memahami teori-teori penalaran secara sederhana yaitu ketika kita menulis dalam ruang lingkup ilmiah misalnya atau mengarang sebuah karangan tentu dan melibatkan pola pikir di dalamnya. Ada struktur kalimat yang harus kita pahami dan harus kita atur dan kita jalin sedemikian rupa sehingga dapat saling komunis dan menghasilkan makna-makna yang tidak diragukan keshahihannya atau keabsahannya karena memang ada beberapa kalimat yang mungkin saja secara tata bahasa dia tidak bermasalah tetapi secara makna kita pertanyakan kembali benar tidak kalimat ini.

Proses preposisi adalah pernyataan lengkap dalam bentuk minimal bisanya bentuk minimal kalimat berupa subjek dan predikat, sehingga membentuk sebuah kalimatnya. Catatan pentingnya bahwa kalimat yang bisa dikatakan sebagai sebuah proposisi adalah kalimat berita yang sifatnya netral.

Ada beberapa jenis proposisi yang digolongkan kedalam beberapa pembagiannya, misalnya pembagian berdasarkan bentuk, ada yang proposisi tunggal dan ada yang proposisi majemuk. Proposisi tunggal hanya mengandung satu pernyataan dan proposisi majemuk terdiri atas dua pernyataan atau dua proposisi. Sangat mudah membedakannya yaitu yang satu pernyataannya tunggal dan yang satu pertanyaan pernyataannya lebih dari satu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun