Sawah merupakan lahan produktif yang berguna untuk pertanian dan budidaya padi. Para petani memanfaatkan lahan sawah sebagian untuk bercocok tanam padi, karena bahan pokok pangan masyarakat Indonesia adalah beras. Beras diproduksi dari padi yang ditanam oleh masyarakat yang mata pencahariannya sebagai petani. Dengan adanya padi juga lahan persawahan dapat digunakan dengan campur tangan petani. Jadi semua ini saling ada keterkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu ,dalam bercocok tanam di sawah memerlukan pengairan dan ada bermacam macam pengairan di sawah bisa  melalui irigasi , air hujan, maupun dari sumur bor.
Ada pemandangan yang berbeda di Desa Buket Pulo. Desa yang sebagian besar wilayahnya dipenuhi dengan persawahan ini, memiliki sesuatu yang berbeda di sawah nya dibandingkan persawahan di tempat lain yang belum banyak orang ketahui. Disana terdapat Kincir Angin dan solar sel untuk pemanfaatan  menarik air tanah ke sawah petani. Kincir angin ini merupakan pompa air dengan memanfaatkan tenaga angin dalam proses pengairannya. Kincir angin ini juga sebagai ikon persawahan yang terdapat di Desa Buket Pulo. Kincir angin tersebut berhasil menjadi penghias kawasan desa agar terlihat lebih hidup dan berwarna.
Kincir angin ini merupakan Teknologi Tepat Guna (TTG) irigasi persawahan dengan cara mengunakan metode pompa air tenaga kincir Angin dan Solar Sel. dimana solar sel atau dikenal dengan solar energy systems (tenaga surya) berfungsi sebagai pengganti angin. jikalau angin tidak mampu memutarkan baling-baling , maka secara otomatis solar Energy Systems akan berperan untuk memutarkan baling-baling agar bisa memompa air ketempat penampungan yang tersedia dibawahnya.
Sesuai dengan namanya, Desa Buket Pulo merupakan desa dengan nama yang unik. Hal ini sesuai kondisi di kawasan desa tersebut dimana terdapat buket dan juga persawahan yang masyarakat sebut seperti pulau. Selain itu terdapat juga perkebunan kelapa sawit yang berada di belakang bukit.
Desa Buket Pulo adalah desa yang berada di kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, Provinsi Aceh. Dimana hampir 80% wilayah desa ini merupakan persawahan,dan juga mayoritas masyarakat Desa Buket Pulo memiliki mata pencaharian sebagai petani dan diselingi dengan pekerjaan lain. Maka, sangat diperlukan bantuan kincir angin ini untuk memenuhi kebutuhan air bagi lahan pertanian para petani. selain itu juga, Desa desa lain di Langsa Timur juga sebagian besar wilayahnya adalah sawah pertanian.
Langsa Timur merupakan daerah yang didapati area persawahannya terhitung masih sangat luas dalam wilayah Pemko Langsa, mayoritas masyarakat di wilayah tersebut menjadikan lahan persawahan sebagai tempat bergantung hidup bekerja sebagai petani. diperkirakan ada ribuan hektar lahan persawahan di wilayah kecamatan tersebut yang tersebar di berbagai Gampong di kecamatan langsa timur , termasuk juga desa buket pulo. Dari sejumlah Gampong yang ada di wilayah Kecamatan Langsa Timur menurut perkiraan ribuan ton padi setiap tahunnya mampu dihasilkan oleh para petani di wilayah itu, sehingga tidak heran jika wilayah kecamatan Langsa Timur kerap disebut orang sebagai daerah lumbung padi terbesar di kota langsa yang menjanjikan bagi terwujudnya ketahanan pangan khususnya kota Langsa dan Aceh pada umumnya.
 ketika memasuki musim kemarau,sawah dijadikan destinasi tempat bermain layangan bagi masyarakat baik dari kalangn anak-anak maupun orang dewasa. hamparan sawah yang luas  dengan cuaca terik panas dan angin sepoi-sepoi menjadikan kenikmatan tersendiri bagi masyarakat desa yang ingin bermain layangan.Â
dengan adanya kincir angin yang menambah manisnya pemandangan di persawahan dengan hamparan sawah yang luas sepanjang mata memandang  dan juga  banyaknya masyarakat  yang bermain layangan menjadikan minat wisata dan keindahan tersendiri bagi orang-orang untuk datang dan berkunjung ke desa buket pulo.
Adanya kincir angin ini karena merupakan bantuan Pemkot dimana pembangunan kincir angin tersebut dibawah pengawasan Dinas Kelautan Perikanan Dan Pertanian Kota Langsa. dimana pembangunan kincir angin menghabiskan anggara sekitar 180 jutaan rupiah dan dana pembangunan kincir angin ini berasal dari dana APBK.tujuan pemerintah membangun kincir angin ini ialah untuk pemenuhan kebutuhan air masyarakat tani di desa buket pulo.Pembangunan kincir tersebut baru selesai dibangun pada tahun 2016 , kincir angin itu masih kokoh dan dapat kita lihat hingga sekarang.
                                         Â
Untuk datang kesini tidak sulit dan cukuplah mudah,Lokasi Desa Buket Pulo tidak jauh dari jalan lintas Medan - Banda Aceh. Jika mengendarai sepeda motor bisa melalui jalan mesjid Desa Batee Puteh dan melewati SMP N 7 Kota Langsa. Atau lebih tepatnya anda bisa melewati jalan menuju Bakso Mbak Mis dan terus saja lurus hingga sampai ke Desa Buket Pulo.
Editor: Khairul ZikriÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H