Komunikasi ritual berfungsi sebagai perwujudan identitas manusia sebagai seorang individu, sebagai bagian dari suatu komunitas, atau sebagai bagian dari alam semesta. Dalam komunikasi ritual, periuk digunakan di berbagai upacara ritual seperti pernikahan, siraman, berdoa, dll. Melalui komunikasi ini, manusia menegaskan komintmennya terhadap tradisi keluarga, suku, atau agamanya.
Selain itu, periuk juga memiliki fungsi komunikasi sosial dan budaya. Fungsi komunikasi sosial periuk yaitu sebagai sarana pembangunan konsep diri dan aktualisasi diri, keberlangsungan hidup, kebahagiaan, dan pengurangan tekanan, dikarenakan biasanya pada zaman prasejarah pembuatan periuk dilakukan secara bersama -- sama dan ketika bersama tersebut tentunya terjadi komunikasi yang menghibur dam memupuk hubungan antar sesama. Di lain sisi, fungsi komunikasi budaya periuk terlihat pada nilai budaya periuk itu sendiri, seperti nilai kesenian, toleransi, gotong royong, dan kerja keras.
Relevansi Nilai Budaya Periuk dengan Nilai Masa Kini
Nilai budaya periuk masih relevan dengan masa kini, beberapa di antaranya yaitu nilai kesenian, toleransi, gotong -- royong, dan kerja keras. Nilai -- nilai ini masih berhubungan dan dipakai hingga zaman sekarang. Selain itu, relevansi ini juga didasari dengan munculnya perkembangan sehingga beberapa nilai periuk berubah. Contohnya seperi fungsi periuk yang dulunya sebagai peralatan rumah tangga namun sekarang lebih ke hiasan interior yang mengandung keestetikan dan pembuatan periuk yang semakin dikembangkan dimulai dari bentuk, ukuran, motif, dan teknologi yang dipakai.
Nilai Komunikasi Antar Budaya Periuk sebagai Pelajaran
Nilai komunikasi antar budaya periuk bisa menjadi pelajaran yang relevan di masa sekarang. Dalam konteks periuk, nilai toleransi dan kesenian dapat menjadi pelajaran dalam membangun komunikasi antar budaya yang harmonis. Selain itu, dengan memahami nilai -- nilai budaya periuk, kita dapat mengurangi prasangka dan stereotip serta meningkatkan kesadaran budaya ketika berinteraksi dengan orang yang berlatar belakang budaya yang berbeda.
Penutup
Dalam eksplorasi ini, penulis telah menyampaikan bagaimana peninggalan masa prasejarah Periuk yang terdapat di Museum Sri Baduga. Periuk ini terdiri dari empat jenis, dimana ia mempunyai nilai -- nilai Sejarah yang terkandung di dalamnya. Selain itu, periuk juga mempunyai fungsi komunikasi ritual, sosial, dan budaya, serta beberapa nilai budaya periuk relevan dengan nilai masa kini. Nilai komunikasi periuk juga mengandung nilai komunikasi antar budaya yang bisa dijadikan pelajaran.
References
Brilyana, Y. A. (2022, Agustus 25). About Us: Website Resmi Kota Bandung. Retrieved from Website Resmi Kota Bandung Web site: https://www.bandung.go.id/news/read/6893/museum-sri-baduga-asyiknya-mengenal-budaya-sunda
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (n.d.). About Us: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Retrieved from Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Web site: https://museum.kemdikbud.go.id/koleksi/profile/periuk+bertutup_54130