Berawal pada waktu kesendirian tanpa sebuah cerita
Menatap jauh angan berhamburan entah kemana
Menapak jejak masa yang masih begitu kelam
Langkah hidup berlalu tanpa liku yang pasti
Baru saja takdir mempertemukan dua rentang menggelora
Kini kisah sedih itu seolah menghilang ditelan awan
Bergantikan gemilang rasa manisnya berkasih
Membuai jiwa yang telah lama hampa kian sendu nestapa
Hari demi hari melalui seluruh asa menjulang tinggi
Tersemat rindu tak berbatas waktu
Tersenyum dikau kala menyulam untaian kata
Hadirnya penuh arti walau hari ini merindum di pusaramu
Ketapang, 29 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H