Mohon tunggu...
Zihan Zaskia
Zihan Zaskia Mohon Tunggu... Mahasiswa - universitas sebelas maret

Calon pendidik dengan kepribadian INTJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Kurikulum Merdeka terhadap Generasi Indonesia

14 November 2024   13:22 Diperbarui: 14 November 2024   13:32 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Seringnya pergantian kurikulum pendidikan di Indonesia membuat kita berfikir apakah kurikulum pendidikan masih kurang efektif dalam menghasilkan generasi bangsa yang cerdas dan kreatif?

Idealnya pergantian kurikulum dilakukan setiap 10 tahun sekali,karna waktu tersebut sudah dapat memberikan hasil yang nyata akan penerapannya. Sejak tahun 2020 pendidikan di Indonesia mulai menerapkan kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka (kurmer) hingga sekarang kurikulum merdeka telah resmi menjadi kurikulum nasional mulai tahun 2024/2025.

Berdasarkan tuturan dari Nadiem Makarin salah satu Mentri Pendidikan Kebudayaan Reset dan Tknologi serta sebagai salah satu pencetus penerapannya kurikulum merdeka dalam merdeka belajar,menyatakan bahwa terdapat keunggulan dalam penerapannya. Diantaranya kegiatan belajar akan lebih interaktif di mana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memberikan kesempatan luas pada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual,misalnya isu lingkungan,ksehatan dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi pelajar pancasila.

Hubungan teori belajar dan kurikulum merdeka

       Pada dasarnya kurikulum merdeka ini bertujuan agar siswa dapat aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran bukan lagi berpusat pada guru melainkan berpusat pada siswa. Peran seorang guru hanya sebagai fasilitator untuk dapat memandu jalannya pembelajaran. Seperti teori yang dkemukakan oleh David Paul Ausubel tentang belajar bermakna,pembelajaran yang dikatakan brmakna ketika siswa dapat mengkaitkan informasi baru dengan informasi yang telah didapatnya.

melalui teori belajar bermkna terdapat korelasi antara peran guru dan siswa dalam pembelajaran dimana ketika pengalaman siswa yang menjadi pusat suatu pembelajaran karna difasilitasi oleh seorang guru,siswa dapat mencapai pembelajaran yang bermakna.didkung oleh teori lain seperti teori konstruktivisme dimana pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan,kurikulum mrdeka mendukung hal ini dengan memberikan ruang bagi siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran,melakukan eksplorasi,dan menemukan sendiri konsep-konsep baru.

Penerapan kurmer dalam pembelajaran

            Setelah dikeahui tujuan dari kurikulum merdeka adalah memfokuskan siswa agar aktif dalam pembelajaran,guru dapat menerapkan strtegi pembelajaran. Salah satu strategi pmbelajaran yang relevan adalah strategi Problem-Based Learning (PBL) atau sering disebut pembelajaran berbasis masalah. Seorang guru dapat menggunakan metode PBL dalam pembelajarannya karna metode ini memfokuskan siswa untuk memecahkan suatu permasalahan sehingga mendorong sswa untuk aktif dan kritis dalam berfikir serta kreatif dalam memecahkan suatu permasalahan

Ksimpulan

penerapan Kurikulum Merdeka yang resmi diterapkan sejak 2024/2025 diharapkan mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas dan kreatif,karna merujuk pada tujuan dari kurikulum merdeka adalah membuat siswa aktiif dalam pembelajaran sehingga kreativitas siswa dapat terbentuk dan yang terpenting adalah proses pembelajaran yang tidak terpaku pada peran seorang guru sebagai tutor

Kurikulum Merdeka memiliki landasan teori yang kuat, terutama teori belajar bermakna dan konstruktivisme. Teori-teori ini menekankan pentingnya peran aktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri. Kurikulum Merdeka mendukung hal ini dengan memberikan ruang yang lebih luas bagi siswa untuk mengeksplorasi, berkreasi, dan menemukan konsep-konsep baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun