Tahukan Kalian?? Dengan kita melakukan inovasi pada sebuah produk minuman tradisional Bir Pletok, maka kita sudah menjaga dan melestarikan warisan budaya kuliner Indonesia khas Jakarta, yang sudah ada sejak zaman kolonial belanda.
Setuju?? Yuk Lanjut baca!
Pengembangan atau Inovasi pada suatu produk dapat membantu masyarakat untuk lebih berpeluang besar menarik banyak konsumen lebih banyak dari sebelumya, karna konsumen jauh lebih tertarik dengan sesuatu yang unik yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan melakukan inovasi produk tentunya juga itu menjadi strategi untuk menaikan omzet penjualan.
Sadar akan banyaknya manfaat yang dihasilkan untuk masyarakat Kecamatan Ciracas apabila melakukan inovasi pada produk olahan Bir Pletok, maka melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammdiyah Prof. Dr. Hamka, Tim PKM Kelompok 62 menyusun dan menjalankan program kerja "Pengembangan UMKM Khas Daerah Untuk meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Ciracas".
Program kegiatan kami pun tidak terlepas dari bimbingan Dosen Pembimbing kami di lapangan, beliau adalah Dr. Sunarta, S.E, M.M. beliau adalah Dosen sekaligus Dekan di kampus kami tercinta Universitas Muhammdiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA).
Dalam pelaksanaan PKM di tahun ini Saya dan seluruh Tim PKM kelompok 62 berinovasi dalam pengolahan minuman tradisional Bir Pletok yang dihasilkan oleh Kelompok Wanita Tani Kecamatan Ciracas, yang awal mulanya Kelompok Wanita Tani hanya menghasilkan produk olahan bir pletok original. Kini, Saya dan Tim PKM kelompok 62 membuat produk olahan bir pletok dengan Varian Rasa, tersedia rasa mangga, madu, dll.
Perlu kalian tau juga nih, produk yang Saya dan Tim PKM Kelompok 62 Â hasilkan, sudah teruji di laboratorium yang terpercaya.
Saya dan Tim PKM kelompok 62 Â juga telah membuatkan kedai Bir Pletok dengan desain kekinian yang menarik yang terletak di samping balai RW 04 Ciracas.
Potensi besar pengembangan produk bir pletok varian rasa ini tentu butuh pengelolaan yang tepat guna, ramah lingkungan, dan bermanfaat untuk masyarakat kecamatan ciracas itu sendiri. Untuk melakukan itu semua tidak memakan biaya yang sedikit teman-teman. Lalu gimana sih cara Saya Tim PKM Kelompok 62 mendapatkan dana unutk menyelesaikan program kerja ini??
Yaps, Saya dan Tim sepakat untuk mencetak kupon donasi sebagai metode penggalangan dana, selain itu  Saya dan Tim juga membuat proposal kerjasama yang diajukan ke beberapa perusahaan, Alhamdulillah dengan usaha tersebut Saya dan Tim PKM Kelompok 62 berhasil mengumpulkan dana sebesar  Rp. 12.290.000,-.
Nah, temen temen semua, perlu kalian ingat nih,
Menjaga dan melestarikan budaya asli Indonesia, bukanlah suatu hal yang mudah, di tengah-tengah perkembangan zaman saat ini. Menjaga kebudayaan kuliner asli bangsa sendiri merupakan hal yang cukup sulit, betul nggak sih?? Apalagi ditambah gempuran budaya-budaya kuliner asing sudah masuk dan menjadi kepribadian masyarakat masa kini.
Melestarikan kuliner bangsa sendiri sudah menjadi tanggung jawab kita bersama, namun untuk menyadarkan diri masing-masing merupakan hal yang sangat sulit. Tidak semua orang paham dan mengerti betapa pentingnya nilai warisan budaya kuliner asli bangsa kita. Dengan dukungan masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah pastinya melestarikan budaya kuliner menjadi hal yang mudah. Masyarakat dengan swadaya sendiri harus bangkit untuk menjaga dan melestarikannya.
Ehh tunggu dulu, disini kegiatan saya dan Tim tidak hanya mengembangkan produk olahan Bir Pletok saja. Saya dan Tim juga berbaur bersama masyarakat RW 04 Kecamatan Ciracas melaksanakan kegiatan potong hewan kurban pada hari raya Idul Adha.
Lalu, apa lagi sih yang dilakukan disana? Nah, Indonesia setiap tahunnya pasti merayakan hari kemerdekaan kan? Disini saya dan Tim juga ikut berkontribusi dalam memperingati HUT RI Ke 74 dengan memasang berdera merah putih disepanjang jalan lorong selfie yang terdapat di RW 04 Kecamatan Ciracas.
3 Minggu lamanya, Saya dan Tim PKM Kelompok 62 melaksanakan kegiatan PKM di Kecamatan Ciracas, tibalah pada hari Sabtu, tanggal 24 Agustus 2019, hari dimana terkhir Saya dan Tim melakukan kegiatan PKM sekaligus penutupan kegiatan PKM serta menyerahan penghargaan dari RW 04 Kecamatan Ciracas kepada Tim PKM UHAMKA yang bertugas disana, termasuk Tim PKM Kelompok 62.
Semoga pengabdian yang sudah Saya dan Tim PKM UHAMKA Kelompok 62 lakukan di Kecamatan Ciracas khususnya RW 04 dapat bermanfaat untuk masyarakat Kecamatan Ciracas. Sehingga, kegiatan pengembangan dan inovasi produk bir pletok varian rasa yang sudah kami lakukan dapat dijaga dan dilestarikan tanpa mengurangi khas keoriginalan bir pletok itu sendiri.
Terakhir banget nih sebagai penutup,
"Mahasiswa tak perlu dipandang sebagai juru selamat atau ratu adil yang kedatangannya perlu dinantikan. Mahasiswa juga tidak perlu dipandang eksklusif sehingga harus selalu berjuang sendirian. Mari berkolaborasi untuk Indonesia yang lebih baik" - Okki Sutanto
(Oleh : Zihan Ayu Safinatunnayah, 2019) Â
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H