Mohon tunggu...
Ziendy Zizaziany
Ziendy Zizaziany Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Ziendy Aksara Pandita, dengan nama itu aku merajut kata menjadi lembaran sederhana. Karya: Novel Pendaki Malam, Lembaran Yang Berbicara, Bunda Aku Cinta Anakmu, Antara Kita dengan; Tuhan, Terkunci Serial Cinta Yang Mendewasakan, Anjelica, Lalakon Isvara: Anak Manusia, BROKEN At Home, Terroris Son, Buku Ini Berisi Candu, dan Seharusnya Lo Hidup Begini

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Seikat Bunga dalam Gelap-Merebut Kembali Petik Emas (Part 3)

3 Juli 2020   13:15 Diperbarui: 3 Juli 2020   13:06 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aaaah, gue baik. Sorry lah, Bro. Anak gue---" sahut Tera dengan suaranya yang melenguh serak berwibawa.

"Enggak apa-apa, uji nyali mereka."

"Lo kawan gue paling baik, Bro!" Tera menepuk bahu Vito, ya, mereka memang tidak ada masalah. Justru Vito adalah ketua mafia yang melindungi Gold Fangs jika ada rencana penyelundupan dengan sistem aliansi dan bagi hasil. "Sini, lo!" serunya memanggil Reno.

Reno keluar dengan benang sari wajahnya yang memerah pudar, sekeliling rahangnya mengencang dengan deritan gusi yang mengadu tajam. Felix mengawasi dan mengarahkan revolver di tangannya ke arah Reno. Kemudian Vito memberi isyarat agar Felix menurunkan senjata itu, ia menurut kali ini.

"Lo ngapain di sini?" tanya Tera setelah anaknya mendekat. "Lo enggak tahu ini tempat siapa, Hah?"

"Sorry, gue cuman mau lo ekspansi, lo punya bisnis enggak ada artinya."

"Lo hidup dari gue, ikuti cara main gue."

Reno mendengus. "Lo mau jadi mafia banci? Hahahaha. Tera ... lo mesti tahu, Man. Bisnis anjing-anjing ini menguntungan! Berlipat." 

Fuiiih!!

"Lo sebut gue anjing, gue pecah bagi tujuh kepala lo itu!" sergah Felix ia paling tidak terima di sini.

"Sabar Brother, gue yang urus. Tangan lo bersih, oke?" tukas Tera, ia memang bijaksana dalam bertindak, sekali pun mafia, aturan main tetap ada. "Dan lo, sekali lagi buat kacau, gue kasih hantam nyawa lo!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun