"Aaaah, gue baik. Sorry lah, Bro. Anak gue---" sahut Tera dengan suaranya yang melenguh serak berwibawa.
"Enggak apa-apa, uji nyali mereka."
"Lo kawan gue paling baik, Bro!" Tera menepuk bahu Vito, ya, mereka memang tidak ada masalah. Justru Vito adalah ketua mafia yang melindungi Gold Fangs jika ada rencana penyelundupan dengan sistem aliansi dan bagi hasil. "Sini, lo!" serunya memanggil Reno.
Reno keluar dengan benang sari wajahnya yang memerah pudar, sekeliling rahangnya mengencang dengan deritan gusi yang mengadu tajam. Felix mengawasi dan mengarahkan revolver di tangannya ke arah Reno. Kemudian Vito memberi isyarat agar Felix menurunkan senjata itu, ia menurut kali ini.
"Lo ngapain di sini?" tanya Tera setelah anaknya mendekat. "Lo enggak tahu ini tempat siapa, Hah?"
"Sorry, gue cuman mau lo ekspansi, lo punya bisnis enggak ada artinya."
"Lo hidup dari gue, ikuti cara main gue."
Reno mendengus. "Lo mau jadi mafia banci? Hahahaha. Tera ... lo mesti tahu, Man. Bisnis anjing-anjing ini menguntungan! Berlipat."Â
Fuiiih!!
"Lo sebut gue anjing, gue pecah bagi tujuh kepala lo itu!" sergah Felix ia paling tidak terima di sini.
"Sabar Brother, gue yang urus. Tangan lo bersih, oke?" tukas Tera, ia memang bijaksana dalam bertindak, sekali pun mafia, aturan main tetap ada. "Dan lo, sekali lagi buat kacau, gue kasih hantam nyawa lo!"