"Rilex Brother, lo bakalan tahu siapa dia, lihat saja."
"Sampe kiamat gue tetap begini." tukas Rexa, ia benar-benar mengatakan hal itu, karena ia berhutang nyawa kepada Vito.
Ponsel Vito tiba-tiba berdering, nama di layar itu Danso, ketua dari kelompok mata-mata God Claw yang selalu sukses memberikan informasi apapun yang diminta Vito. "Mereka sudah masuk."
Vito langsung meraih pintu mobil, ia sudah siap untuk mengejar. Dengan pistol di tangan yang bersandar ke atap mobil, ia memberi arahan. "Gold Fangs sudah masuk, gue enggak mau ada satu orang pun yang hidup!"
"Lo mau ngebantai?" tanya Felix, ia masih di tempatnya. "Kenapa enggak ke sarang mereka, Man?"
"Gue enggak mau ada urusan sama Tera, it's my business with the son of bitch!"
"Si anak haram itu?" dengus Felix, ia meremehkan Reno, lelaki yang membunuh seluruh anak kandung Tera. "Brother, Lo ngapain ngurusi bocah, sih? Gue sendiri bisa kali."
"Iya, lo bisa, gue tahu itu. Tapi God Claw bukan siapa yang paling jago." sindir Vito, lalu masuk ke dalam mobil dan menutup pintu dengan keras.
"Sok jago, lo! Kayak ayam, koook, kokokokok." cibir Rexa menirukan gerak ayam betina. Felix tidak terima, ia langsung mengait kerah baju Rexa. Broooommmhh!! Gertak Vito dengan suara knalpot mobilnya. "Urusan gue sama lo belum selesai!"
Klik disini untuk update ceritanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H