Hengkang, sebuah mujur membuangku
Berkawan kesendirian dengan rongrongan kaum belaka
Selaksa harapan berkerumun, menatap langit dengan kecaman.
Meneduh, kadang kala itu dilakukan
Aaaah ... sama saja
Gersang, himpunan tak berdaya sudah mengepung sana dan sini.
Mengerjap mata?
Sepasang bola hitam tertutup tirai usai malang menentu sendu
Segaris selat kecil bersembunyi di balik temberengnya
Seruas bibir terhantam getaran bah, menggulung tersimpul lalu penyok.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!