Mohon tunggu...
Ziendy Zizaziany
Ziendy Zizaziany Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Ziendy Aksara Pandita, dengan nama itu aku merajut kata menjadi lembaran sederhana. Karya: Novel Pendaki Malam, Lembaran Yang Berbicara, Bunda Aku Cinta Anakmu, Antara Kita dengan; Tuhan, Terkunci Serial Cinta Yang Mendewasakan, Anjelica, Lalakon Isvara: Anak Manusia, BROKEN At Home, Terroris Son, Buku Ini Berisi Candu, dan Seharusnya Lo Hidup Begini

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Arti Gramedia bagi Kami

29 Juni 2020   00:35 Diperbarui: 3 Juli 2020   13:13 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gramedia adalah mimpi, harapan ada di sana, merubah keadaan dan kualitas, kami percaya setiap mimpi dapat tercapai. Bukan lagi sebagai dongeng jika jutaaan penulis Indonesia ingin merasakan dekat dengan Gramedia, adalah suatu kebanggan jika buku kami ikut berbaris di salah satu rak dengan buku penulis hebat.

Sambil menghela napas seorang penulis dan bertopang dagu, dia melamunkan bukunya dapat terbit di GPU atau imprint yang lain Gramedia Group.

Pencapaian hebat! Tentu saja ketika terlaksana, bagai menghirup udara segar setelah terkoyak samudera dengan gelombang kejam serta racun berbuih-buih.

Gramedia tidak ramah! Mereka kapital, mana mungkin mau menerima naskah dari penulis gembel! Tulisan saya tidak ada harganya di mata mereka!

Sebuah stigma yang membunuh diri sendiri, banyak yang tidak yakin, melorot sebelum lari terkancing. Padahal, Gramedia hadir dengan keramah tamahannya. Mereka mendirikan GWP (Gramedia Writing Project) dan DPS (Digital Publishing System) tapi tetap saja, terlalu ragu untuk menginjak syurga seindah itu.

Ada sebagian mengeraskan stigma itu, dan sebagian lainnya memilih tetap berkaya, iseng mengirim submisi, dan berjuang selayaknya pemikul pena. Tidak terbit di Gramedia toh tak apa, kita bisa menerbitkan di penerbit yang lain.

Mencintai tidak harus berjalan bersama, kita cukup memandang keindahannya saja, dan kembali berlayar hingga suatu saat nanti, Gramedia menjadikanmu tuan barunya.

Membaca buku terbitan Gramedia seibarat mengisi kembali samudera dengan gelombang yang lebih dahsyat dan racun yang lebih mematikan. Saya senang bisa mempelajari cara baru mendayung, mengibarkan layar, dan menemukan penawar yang lebih efektif.

Selamat ulang tahun yang ke-50 Gramedia, sang tonggak sastra Indonesia, dan selamat ulang tahun yang ke-55 Kompas, sebuah citra dari Soekarno dan sebuah asa dari Jakob dan Ojong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun